Hati-hati, Bahaya Dalam Makanan

Siapa sangka, dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Apalagi, jika dikonsumsi secara berlebihan.

– Nasi putih
Nasi adalah makanan pokok orang Indonesia, sehingga menu ini seakan wajib dikonsumsi sehari-hari. Tapi, sebaiknya jangan mengonsumsi nasi secara berlebihan. Pasalnya, selain mengandung zat gula, nasi juga mengandung arsenik dalam jumlah yang tinggi. Hati-hati pada beras yang mengilap. Arsenik adalah zat yang seringkali dikaitkan dengan pemicu kanker.

– Roti
Hati-hati, ternyata banyak jenis roti yang mengandung potassium bromat. Zat ini merupakan bagian dari karsinogen. Bila zat bromat dalam pengolahannya berubah menjadi bromide, tidak akan membahayakan tubuh. Namun, bila dalam roti yang Anda makan terdapat zat bromat, inilah yang akan membahayakan kesehatan karena bisa memicu terjadinya tumor.

– Ikan tuna
Ikan dikenal sebagai sumber protein yang baik bagi tubuh. Namun, ternyata ikan tuna mengandung merkuri yang tinggi dibanding ikan jenis lainnya. Mengonsumsi tuna dalam jumlah besar memang tidak langsung menimbulkan bahaya dalam waktu dekat. Tapi, efek dari merkuri dalam tubuh akan timbul dalam jangka panjang. Merkuri dapat membahayakan ginjal dan otak.

FDA menyarankan, dalam satu minggu konsumsi berbagai jenis ikan tidak lebih dari 12 ons. Ibu hamil dan anak-anak bahkan tidak dianjurkan untuk mengonsumsi banyak ikan tuna.

– Susu pasteurisasi
Susu pernah menjadi satu bagian dari empat sehat lima sempurna. Susu juga dikenal sebagai sumber kalsium yang baik. Sayangnya, konsumsi susu pasteurisasi tidak terlalu baik bagi tubuh karena casein, protein dalam susu bisa berubah bentuk dikarenakan suhu yang panas, sehingga tidak dicerna tubuh. Bahayanya, selain menimbulkan diare, protein susu yang berubah bentuk ini bisa menyebabkan lendir di sekitar paru-paru dan usus.

– Kentang
Glycoalkaloids adalah zat racun yang ditemukan dalam bunga kecubung. Tapi, ternyata zat ini juga ditemukan dalam daun, batang dan kecambah kentang hijau. Zat ini juga terbentuk bila kentang dibiarkan terlalu lama dalam keadaan panas. Bila terlalu banyak glucoalkaloids termakan dalam tubuh, bisa menyebabkan kram, diare, sakit kepala, bahkan koma dan kematian. Ini bisa terjadi apabila mengonsumsi tiga sampai enam perkilogram berat badan. Untuk itu, hindari kentang dengan semburat hijau. 

Sumber: Kompas.com

Related posts