Peringatan Milad GAM sebagai momentum mengingat sejarah Aceh

Banda Aceh – Mahasiswi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala, Kharinda Rizky menilai peringatan milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-39 merupakan sebuah momentum penting dalam mengingat kembali akan sejarah.

“Peringatan Milad GAM ini sangat bagus, sebagai momentum penting dalam mengingat kembali sejarah Aceh tentang konflik terdahulu,” kata Kharinda, saat dijumpai kanalaceh.com, Kamis (4/12).
Perayaan ini, kata Kharin, juga bisa menumbuhkan rasa kecintaan terhadap Aceh, asal tetap dalam koridor yang tidak memecah belah dan tidak adanya timbul konflik seperti semula. Menurutnya, momentum ini juga untuk mengingat jasa para pahlawan terdahulu yang pernah ingin mensejahterakan Aceh.
“Kita lihat dari masa lalu, ada pahlawan Aceh yang luar biasa. Dengan momentum seperti ini bisa juga mengingat jasa-jasa pahlawan dahulu,” ungkapnya yang merupakan Sekretaris Umum BEM FISIP Unsyiah.
Mahasiswa FISIP Unsyiah angkatan 2011 ini, berharap agar perdamaian di Aceh terus berjalan dan tidak ada terjadi konflik yang berlanjutan, serta masyarakat Aceh lebih sejahtera. Lalu, untuk generasi muda Aceh, Kharin berpesan agar terus belajar dan bisa membangun Aceh lebih baik ke depan.
Mahasiswi Ilmu Sosiologi 2012 Unsyiah, Dara Hilda mengatakan perayaan gerakan ini haruslah dengan semangat keadilan yang tidak akan pernah pudar. Apa yang harus dilakukan, kata Dara, adalah pemulihan terhadap korban-korban di kasus masa lalu.
“Negara dan milisi harus mengingat bahwa ada yang harus dipenuhi  terhadap korban konflik daripada euforia semata,” ungkap Dara yang juga aktivis Flower Aceh. Untuk diketahui, Komite Peralihan Aceh (KPA) menggelar puncak peringatan milad ke-39 GAM di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat (4/12) siang. [Aidil Saputra]
 

Related posts