Cut Aura, putri Aceh pembawa baki HUT RI di Istana Negara

Cut Aura Maghfirah. (Dok keluarga)

 

CUT Aura Maghfirah, murid SMA Negeri 1 Jeumpa Puteh Banda Aceh, menjadi salah satu pembawa baki dalam upacara penurunan sang saka merah putih, pada peringatan HUT RI ke-71 yang berlangsung di Istana Negara Presiden, Jakarta, Rabu (17/8).

Cut yang merupakan putri pasangan Teuku Muda Ariaman dan Nurlaily Idrus ini terpilih dari puluhan pasukan pengibar bendera pusaka atau Paskibraka 2016 sebagai pembawa baki bendera.

Terpilihnya Cut Aura sebagai pembawa baki ini membawa kebanggaan tersendiri bagi keluarganya. Hal ini disampaikan Ibunda Cut Aura, Nurlaily Idris, Rabu (17/8).

“Allhamdulillah, kami selalu orang tua bangga pada putri kami tersebut,” katanya.

Menurutnya, terpilihnya Cut sebagai pembawa baki, tidak terlepas dari doa dan kerja keras putrinya itu.

“Sejak kecil telah tertanam semangat untuk menjadi Paskibraka pada dirinya,” terang Nurlaily.

Nurlaily mengatakan, Cut merupakan anak kedua dari empat bersaudara, yang lahir pada tahun 2000, dan kakaknya saat ini kuliah di Arsitektur Unsyiah, sementara dua adiknya, seorang laki-laki dan seorang perempuan masih duduk di bangku sekolah.

Nurlaily mengungkapkan, keinginan Cut untuk menjadi Paskibraka telah terpatri sejak kecil, dan sebagai orang tua, dirinya kerap memberikan semangat dan dukungan penuh.

Semangat Cut lahir tentunya tidak terlepas dari kedua orangtuanya, yang juga merupakan alumni Paskibraka nasional.

“Saya ini alumni Paskibra nasional 1984 dari Aceh Barat, sementara ayahnya juga terpilih pada 1979 dari Banda Aceh,” terang Nurlaily.

Jadi, sejak kecil, setiap tanggal 17 Agustus, kami sekeluarga selalu menonton TV dan menyaksikan secara langsung prosesi pengibaran dan penurunan bendera pusaka. “Nah, saat nonton itu, saya selalu cerita pada anak anak saya, mengenai posisi saya saat menjadi pengibar bendera di tahun tahun itu,” katanya.

“Tiap 17 Agustus, kami sekeluarga selalu nonton TV menyaksikan proses pengibaran bendera, dari sinilah mungkin semangat anak anak itu tumbuh,” tukasnya.

Sementara Kakak Cut nomor satu, juga pernah menjadi Paskibraka, namun hanya tingkat provinsi saja.

“Dan tentu saja, keberhasilan Cut tidak terlepas dari dukunga pihak sekolah, terutama kepala sekolahnya, Khairul Razi,” sambungnya. [Saky]

Related posts