MaTA: Fit and proper test calon Komisioner KIA harus terbuka

Logo MaTA. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) mendesak Komisi I DPRA untuk melakukan fit and proper test seleksi calon anggota Komisi Informasi Aceh (KIA) periode 2016-2020 secara terbuka kepada publik.

MaTA berharap Komisi I memilih kandidat yang tepat mengisi jabatan Komisioner KIA periode 2016-2020 dan benar-benar sosok yang mendapatkan kepercayaan publik.

“Terkait rencana fit and proper test yang akan dilakukan oleh Komisi I DPRA yang menurut informasi akan dilaksanakan pada 25 Agustus 2016, kami mendorong Komisi I untuk dapat membuka proses tersebut kepada publik,” ujar anggota Badan Pekerja MaTA, Baihaqi dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Senin (22/8).

Sebagai Komisi yang lahir dari amanat UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, kata Baihaqi, maka sudah sepatutnya proses pemilihan 5 komisioner baru itu juga dilakukan secara terbuka.

Ia yakin bahwa pemilihan oleh Komisi I DPRA secara terbuka nantinya akan membangun kepercayaan publik terhadap DPRA sendiri. Proses pemilihan secara terbuka akan menjadi bagian dari tren positif membangun citra lebih baik terhadap parlemen.

Baihaqi menambahkan untuk menjaga independensi dan intervensi dari oknum-oknum tertentu atau titipan dari satu kelompok, maka pentingnya penyelenggaraan fit and proper test terhadap 10 calon komisioner KIA dilakukan secara terbuka.

Masukan publik terkait rekam jejak calon juga harus diakomodir oleh Komisi I DPRA. Beberapa waktu lalu, MaTA secara khusus juga sudah menyerahkan hasil rekam jejak atas 10 kandidat tersebut kepada Komisi I.

“Publik menunggu Komisioner KIA ke depan yang punya integritas dan kapasitas yang baik. MaTA berharap agar rekam jejak kandidat menjadi salah satu poin penting dalam pemilihan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, sebut Baihaqi, yang harus dicermati yaitu tentang kriteria calon. “Dengan menetapkan lima nama yang benar-benar berkompenten, baik integritas maupun kapasitas calon sehingga keterbukaan informasi publik di Aceh ke depan akan berjalan sesuai harapan,” pungkasnya. [Sammy/rel]

Related posts