Banda Aceh – Bedasarkan informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tercatat enam juta balita meninggal dunia setiap tahunnya karena berbagai penyakit, dan 1,1 juta di antaranya diakibatkan oleh Pneumonia.
Hal itu disapaikan dr Nasiti Kaswandani SpA(K) yang mewakili Ketua PP IDAI pada seminar awam dalam rangka World Pneumonia Day 2015, Sabtu (21/11) di Aula Dinas Kesehatan Aceh. Turut hadir dalam kegiatan itu, Kadinkes Banda Aceh dr Media Yulizar MPh, Sekretaris IDAI Cabang Aceh dr Raihan SpA(K).
Ratusan peserta yang mayoritas terdiri dari kaum ibu, terlihat begitu antusias mengikuti seminar yang mengupas soal penyakit radang paru-paru akut yang menjadi penyumbang terbesar bagi angka kematian balita di dunia ini.
dr Nasiti menyebutkan, 60 persen penderita Pneumonia stadium berat berakhir dengan kematian, dan kebanyakan orangtua baru membawa anaknya ke rumah sakit ketika kondisinya telah parah.
“Indonesia sendiri menduduki peringkat keenam terbanyak jumlah penderita Pneumonia di dunia. Setiap jam, 23 balita meninggal akibat penyakit ini,”ungkapnya.
Sedangkan, di provinsi Aceh jumlah penderitanya terbanyak kelima se-Indonesia. “Oleh karena itu, World Pneumonia Day tahun ini kita peringati di Banda Aceh,”sebut Dr dr Nasiti sambil menambahakan peran penting kaum ibu dalam aspek pencegahan dan pengenalan dini Pneumonia.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka seminar mengatakan, radang paru-paru akut (Pneumonia) ini dulu populer dengan sebutan paru-paru basah.
Mengenali gejala awal suatu penyakit, kata Illiza sangat penting, karena walau bagaimanapun mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
“Mulai kegiatan ini mari kita perhatikan kesehatan keluarga kita, dan mulailah dari memberikan ASI eksklusif selama enam bulan kepada bayi kita. Kemudian lingkungan juga perlu dijaga, bapak-bapak jangan merokok lagi demi kesehatan anaknya,”pinta Illiza.
“Anak merupakan aset kita paling mahal dan berharga. Anak adalah amanah Allah, dan anak yang saleh-saleha lah yang akan membawa kita bertemu Allah dengan khusnul khotimah kelak,”katanya.
Walikota meminta kepada para peserta seminar agar mengkampanyekan kepada masyarakat luas mengenai Pneumonia, dan dapat memberikan contoh bagaimana mendidik anak dengan penuh kasih sayang. “Contohnya dengan pemberian ASI eksklusif,”paparnya.
Ia juga mengajak ibu-ibu yang hadir untuk ikut berkampanye Pneumonia melalui media sosial. “Yang bawa smartphone silahkan foto spanduk seminar kita hari ini dan di-share ke medsos. Semoga acara hari ini mempunyai manfaat luas kepada masyarakat,” pungkasnya.
Adapun yang menjadi narasumber dalam seminar tersebut antara lain dr Wahyuni Indawati SpA(K) (Mengenal Bahaya Pneumonia), dr Bakhtiar SpA (Pencegahan dan Pertolongan Awal Pneumonia pada Anak), dan dr Nurjanah SpA(K) (Pengaruh Asap dan Penanggulangannya).(T Irawan)