Magelang (KANALACEH.COM) – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (BEM Unsyiah) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) ke IX yang digelar di Universitas Tidar, Magelang selama seminggu sejak 18 hingga 24 Januari 2016. Munas tersebut diikuti oleh 150 universitas di Indonesia dengan delegasi 500 peserta.
Di dalam Munas tersebut, perwakilan BEM Unsyiah diwakili Ketua BEM Unsyiah, Hasrizal, Wakil Ketua, Akbar dan Sekretaris Jenderal, Heri menyampaikan ihwal penegakan hukum di Aceh agar menjadi lebih baik sehingga semua kasus kejahatan bisa terungkap, khususnya kasus korupsi di Aceh.
Selain itu, BEM Unsyiah juga melakukan orasi di hadapan ratusan mahasiswa terkait pemerataan infrasturuktur di Sumatera, khususnya Aceh.
Berita terkait:
BEM FISIP Unsyiah Gelar Debat Nasional
Peringati Hari Ibu, BEM FISIP Unsyiah Bagikan Bunga dan Kue
“Kita menyuarakan terkait pengungkapan kasus korupsi dan pemerataan infrastruktur di Sumatera,” kata Hasrizal saat dihubungi Kanal Aceh, Jumat (22/1).
Sebelumnya, BEM Unsyiah bersama BEM universitas lain berdiskusi tentang pergerakan mahasiswa dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir.
“Pergerakan mahasiswa harus konsisten dan eksistensi untuk terus berjuang membangun bangsa,” kata Hasrizal yang meniru ucapan Menristekdikti, Muhammad Nasir.
Munas tersebut mengagendakan pemilihan koordinator pusat BEM SI. Perwakilan BEM Unsyiah maju dalam bursa pencalonan, bersaing dengan BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan BEM Universitas Brawijaya (Unibraw) menjadi koordinator pusat BEM SI 2016.
“Pemilihannya Kamis (21/1) kemarin. Iya, kita maju dalam bursa pencalonan. Tapi yang terpilih menjadi koordinator pusat BEM SI adalah BEM UNJ,” ujarnya. [Aidil Saputra]
