Jekki bocah Aceh Singkil penderita tumor ganas butuh bantuan

Jekki bocah Aceh Singkil penderita tumor ganas butuh bantuan

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tubuh bocah itu tertutup selimut putih, terlihat beberapa selang dan kabel elektrik yang terhubung dengan alat tertentu dipasang tubuhnya. Badannya tak bergerak, hanya sesekali matanya berkedip tanda respon akan gerakan.

Bocah itu adalah Jekki Basri, begitu kata nama yang tertulis di buku catatan pasien di ruang pediatric intensif care unit (PICU), Rumah Sakit umum Zaini Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

Menurut keterangan salah seorang perawat, Jekki masuk ke ruangan PICU sejak tiga hari lalu, tepatnya tanggal 22 Januari 2016.

Ibu Jekki, Maryam, 43, Senin (25/1) menceritakan, ini adalah kali kedua dirinya mengantarkan anaknya ke RSUZA Banda Aceh.

Pada 5 Januari lalu, kata Maryam, dirinya telah membawa putra kesayangannya tersebut ke RSUZA, namun oleh pihak rumah sakit, diminta untuk tinggal lebih lama di Banda Aceh, sampai adanya diagnosis dan pemeriksaan menyeluruh atas apa yang terjadi pada Jekki.

Namun, dikarenakan keterbatasan biaya dirinya dan suami dan faktor ekonomi saat menemani Jekki di rumah sakit, mereka berdua memutuskan untuk membawa kembali Jefri ke kampung halamannya, di Desa Laek Sikala, Kabupaten Aceh Singkil.

“Saat pulang kampung, pihak rumah sakit mengatakan, akan menghubungi kembali untuk perawatan lanjutan anak saya,” tuturnya.

Dan pada 21 Januari 2016 lalu, pihak RSUZA meminta kami segera membawa Jekki ke rumah sakit, untuk pengobatan lebih lanjut, dan agar segera dilakukan tindakan medis.

Sesekali terlihat terlihat mata Maryam berkaca-kaca, dan Ia terdiam sejenak, sebelum melanjutkan ceritanya. “Jekki ini anak yang lincah, gesit, dan suka berlari saat Ia masih sehat,” ujar Maryam.

Pada awalnya, dirinya sama sekali tidak menyangka penyakit yang menyerang putranya itu dibilang dokter tumor ganas. “Kata dokter, Jekki kena tumor ganas, tentu saja kami semua terkejut,” tuturnya.

Sejak bulan Desember 2015 lalu, terang Maryam, Jekki kerap menangis, dan mengatakan pada dirinya bahwa giginya sakit, dan oleh ayahnya Ia dibawa ke dokter gigi, lalu sembuh, dan seminggu kemudian Ia kembali mengeluh sakit gigi, dan kembali dibawa ke dokter gigi. “Nah saat di bawa ke dokter gigi, katanya ada benjolan pada gusi Jekki,” sebut Maryam. Namun lama kelamaan, pada bagian mulut Jekki terus membengkak, dan karena itu kami memutuskannya untuk membawa ke Banda Aceh, tambahnya.

Saat ini, usia Jekki baru mencapai 4,8 bulan, dan bocah itu merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara. Ayahnya yang bernama Meman, seorang petani dan penggarap kebun.

“Jekki ini anak saya ke-6, abangnya paling besar kuliah di Medan, dan semua abang-abang Jefri masih sekolah,” sebut Maryam.

Perempuan itu sejenak kembali murung, seperti ada beban berat yang Ia tanggung dan tidak dapat Ia sampaikan, sampai kemudian Ia berkata dan meminta doa untuk putra saya yah, mudah-mudahan diberikan kesembuhan oleh Allah SWT, agar Ia kembali dapat bermain bersama adik, abang dan teman-temannya. [Saky]

Related posts