Kecamatan Longkib Butuh Dana Tanggap Darurat

Subulussalam-Longkib Sudah Bisa Dilalui Dengan Rakit
Ilustrasi banjir (Antara Foto)

Subulussalam (KANALACEH.COM) – Camat Longkib, Kota Subulussalam, Hal Haris mengatakan pihaknya sangat membutuhkan dana tanggap darurat di antaranya untuk membuat jembatan darurat setelah putus akibat banjir beberapa waktu lalu, sehingga bisa dilalui kendaraan, minimal roda dua.

“Mobil belum bisa masuk ke Longkib melalui jalur darat, karena jembatan putus, jadi terpaksa lewat jalan alternatif melalui Desa Rantau Panjang melewati sungai, namun harus dibantu oleh alat berat scopel,” kata Hal Haris di Subulussalam, Kamis (4/2).

Ia mengatakan hasil rapat bersama Wakil Wali Kota Subulussalam, Salmaza dan Sekdako Damhuri sudah diintruksikan kepada dinas dan badan terkait supaya menggunakan dana tanggap darurat untuk keperluan mengatasi Longkib yang sedang dilanda bencana banjir.

“Namun sampai saat ini kami belum menerima dana itu, padahal sudah ada instruksi dari pimpinan,” ungkapnya.

Akibatnya rencana pembuatan jembatan darurat dari pohon kelapa di Desa Sikerabang menjadi lamban karena pihak kecamatan tidak memiliki dana untuk itu.

Bahkan Hal Haris mengaku sudah malu datang ke Desa Sikerabang akibat hutang selama proses pengerjaan jembatan semakin banyak dan belum dilunasi.

“Kami sangat membutuhkan dana untuk beli pohon kelapa, minyak beko, logistik posko, uang makan operator beko dan scopel serta uang untuk beli minyak alat berat, selama ini saya suruh ambil saja, akhirnya utang menumpuk, dana tanggap darurat yang dijanjikan juga tidak sampai,” kata dia.

Ia mengatakan akibat tidak memiliki dana, upaya membuat jembatan darurat pun tidak maksimal, sementara dinas terkait terkesan tidak peduli dengan Longkib.

“Padahal Wali Kota dan Wakil Wali Kota sangat serius untuk membangun Longkib. Tapi dinas dan badan terkesan memandang sebelah mata kepada kami,” tuturnya.

Ia berharap dukungan Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam untuk mengatasi berbagai persoalan yang menimpa Longkib pasca banjir, dapat diwujudkan dalam bentuk nyata, bukan hanya sekadar janji.

“Rapat sudah dua kali ditingkat kota, tapi realisasi di lapangan tidak ada,” ungkapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Kasman mengatakan pembuatan jembatan darurat sedang dikerjakan, dalam dua hari kedepan sudah bisa dilalui.

Selama proses pengerjaan, kata Kasman, pihaknya juga sudah membeli pohon kelapa untuk kebutuhan jembatan serta minyak untuk alat berat. Jadi tidak benar kalau dikatakan dinas kurang peduli terhadap Longkib.

“Tidak benar pengerjaan jembatan itu lamban, pohon kelapa sudah terpancang, coba lihat di sana, minyak untuk alat berat selalu dikirim ke sana. Bohong itu pak camat,” kata Kasman. [Antara]

Related posts