Banjir Surut, Warga Singkil Kembali Beraktivitas

Banjir Surut, Warga Singkil Kembali Beraktivitas
Ilustrasi (Tempo)

Singkil (KANALACEH.COM) – Banjir bandang yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Aceh Singkil, dalam dua hari terakhir mulai surut dan ratusan warga yang sempat mengungsi kini sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan aktivitas pembersihan rumah.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Singkil, Sulaiman di Singkil, Minggu (7/2) menyatakan, ratusan warga saat ini sudah mulai kembali ke rumahnya masing-masing dari pengungsian pada Sabtu (6/2), karena banjir yang disebabkan meluapnya sungai sudah mulai surut.

“Banjir sudah surut, sehingga semua warga yang selama ini mengungsi di balai pemuda sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan aktivitas pembersihan lumpur yang mengotori rumah mereka pascabanjir,” katanya.

Ia menjelaskan, penyebab terjadinya banjir bandang di Kabupaten Aceh Singkil karena sungai-sungai besar di kawasan itu tidak memiliki tebing pengaman yang kokoh, sehingga bila sedikit saja hujan turun limpasan air sungai terjadi dan naik ke pemukiman penduduk.

Bencana banjir bandang yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil sejak beberapa hari lalu, lanjutnya, selain memakan korban jiwa juga telah mengakibatkan harta benda masyarakat terbawa arus, sehingga diperkirakan kerugian sementara masyarakat mencapai Rp10 miliar lebih.

“Kalau kita perkirakan sementara sekitar Rp10 miliar, itu kerugian yang dialami oleh masyarakat yang bermukim pada Kecamatan Singkohor, Kota Baharu dan Kecamatan Suro Makmur,” katanya.

Ia mengaku, Pemkab Aceh Singkil dan Pemerintah Aceh telah memberikan bantuan sembako kepada masyarakat sebagai bentuk upaya penanggulangan secara darurat terhadap masyarakat yang terkena musibah bencana banjir bandang.

Selain itu, kata dia, Pemkab Aceh Singkil melalui Badan Penanggulangan Bencana kini sedang berupaya melakukan pembangunan jembatan darurat di beberapa titik kerusakan supaya aktivitas tranportasi masyarakat tidak terhambat.

“Penanggulagan masa panik sudah kita salurkan. Sekarang kita sedang membuat jembatan darurat yang menghubungkan antara Kecamatan Singkohor dengan Kecamatan Kota Baharu supaya hubungan darat menjadi lancar kembali,” katanya.

Sulaiman berharap, Pemerintah Pusat mau ikut campur dalam membantu pembangunan di Kabupaten Aceh Singkil, terutama pembangunan break water di sepanjang sungai-sungai besar yang ada di Aceh Singkil, supaya masyarakat dapat terbebas dari ancaman bencana banjir bandang yang selama ini sering melanda.

“Kami sangat berharap, Pemerintah Pusat dapat memperhatikan Aceh Singkil terutama memberikan bantuan pembangunan. Jadi, bila di sepanjang sungai besar itu kita bangun tebing penahan dengan batu gajah, baru bebas dari bencana banjir,” ujar Sulaiman. [Antara]

Related posts