Kerugian banjir di Bireuen capai ratusan miliar

Satu Rumah Warga di Pidie Hanyut Akibat banjir
gambar: sebuah mobil bus berhenti dijalan karena terhadang banjir di wilayah padang tiji - Pidie (gambar: facebook: alfajri hakim)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Bupati Bireuen H Ruslan M Daud menyatakan, kerugian pemerintah daerah dan masyarakat akibat musibah banjir yang melanda beberapa wilayah di kabupaten itu sejak Rabu (10/2) mencapai ratusan miliar rupiah.

Bupati Ruslan M Daud di Bireuen, Minggu menjelaskan, sejumlah infrastruktur rusak akibat diterjang banjir dalam beberapa hari ini, di antaranya ruas jalan kabupaten 21 ruas, jalan lingkungan 10 ruas, perlintasan di jalan nasional 2 titik, jembatan 2 unit, box culvert 2 unit,  dan box culvert jalan nasional  7 titik.

Tidak hanya infrastruktur yang rusak, data yang terkumpul dari Dinas Kelautan dan Perikanan hingga saat ini juga mengakibatkan sejumlah tambak masyarakat terkena banjir seluas 1.211 hektare, 12 unit boat juga rusak, hanyut dan karam, selain itu infrastruktur PPI Peudada juga rusak.

Selain itu, ternak warga juga menjadi korban, yakni 77 ekor sapi, 158 kambing dan 6.220 ayam juga hanyut.

Ia menyebutkan, banjir kali ini merupakan salah satu yang paling parah dalam beberapa tahun ini dan cukup memprihatinkan.

Sejumlah warga yang terkena banjir hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa membantu meringankan beban mereka, baik itu Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat, katanya.

Banjir juga merusakkan 60 buah sekolah, dengan taksiran kerugian mobiler siswa diperkirakan Rp9,12 miliar, kantor Rp900 juta, komputer Rp2,1 miliar dan buku pustakaan.

Akibat bajir pada Jumat (12/2) juga merusakan sejumlah irigasi dan waduk dengan taksiran kerugian mencapai Rp15 mliar, kata Bupati Ruslan.

Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah berkunjung ke Kabupaten Bireuen Sabtu (13/2) unntuk melihat langsung sejumlah lokasi banjir yang menimpa sejumlah gampong (desa).

Gubernur Aceh bersama rombongan termasuk Kepala Dinas Pendidikan Aceh Hasanuddin Darjo meninjau Dayah (pondok pesantren) Mudi Mesra Samalanga yang terendam banjir lumpur akibat kedatangan air besar yang meluap dari sungai.

Gubernur Aceh juga datang ke lokasi pengungsi banjir di meunasah Gampong Pulo, Kecamatan Peudada.

Gubernur menyatakan, banjir ini tidak terlepas dari ulah tangan manusia, seperti ilegal loging dan galian C yang bertabur di mana ¿ mana.

Zaini Abdullah mewanti-wanti agar warga menjaga lingkungan sehingga bencana seperti ini tidak terjadi lagi.

Dalam kunjungannya kebeberapa lokasi tersebut Gubernur Aceh bersama rombongan ikut membawa sejumlah bantuan.

Bupati Ruslan M Daud sangat  berharap agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh bisa membantu masyarakat Bireuen, terutama bantuan masa panik dan selanjutnya bantuan pembangunan kembali sejumlah kerusakan, seperti mobile sekolah, infrastruktur, komputer sekolah dan alat komunikasi, bahkan sawah dan tambak warga dari ujung timur hingga ujung barat. | antaranews.com

Related posts