Pengawasan Rutan Idi dinilai lemah

Pengawasan Rutan Idi dinilai lemah
Ilustrasi Rutan (Antara)

Idi (KANALACEH.COM) – Beredarnya narkoba jenis sabu, senjata tajam, dan telepon seluler (ponsel) dinilai menjadi bukti lemahnya pengawasan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Idi, Kabupaten Aceh Timur. Karenanya, penjagaan dan pemeriksaan terhadap keluarga yang membesuk narapidana dan tahanan akan diperketat.

“Kuat dugaan selama ini narkoba beredar mulus di dalam Rutan Idi. Bahkan sipir diduga terlibat, sehingga kita putuskan untuk menggerebeknya,” kata Kapolres Aceh Timur melalui Kasat Narkoba AKP Ildani, Rabu (16/3).

Pasca-penggerebekan Rutan Idi, pihaknya memboyong 17 narapidana yang positif narkoba ke Mapolres Aceh Timur. Bahkan, pihaknya telah mengantongi identitas napi yang memiliki tiga paket sabu.

“Ada temuan sabu di luar kamar napi. Awalnya tidak ada yang mengaku, tapi identitas pemilik sabu sudah kita kantongi dalam penyelidikan. Pemilik sabu tersebut adalah M Nadir Bin Abdul Hamid,” kata AKP Ildani.

Ke-17 napi yang positif menggunakan narkoba adalah Habibi Bin Jamaluddin, Saifuddin Bin M Yatim, Mansur Bin Hasballah, Umar Bin Salam, Martonis Bin Padin, Zulfikar Bin Umar, Jamil Bin Jalil, Yusri Bin Yusuf, Mujibur Bin Rusli, Mazal Bin Usman, Hendrik Bin Slamet, Junaidi Bin Yusuf, Zulfahmi Bin M Nasir, Husni Bin Ibnu Hajar, Muzakir Bin Ilyas, dan Hasanuddin Bin Abdul Kadir.

“Keseluruhan napi yang positif narkoba sebelumnya sedang menjalani hukuman penjara dalam kasus narkoba,” kata Ildani melanjutkan pihaknya akan mengembalikan ke-17 napi tersebut ke Rutan Idi setelah proses penyelidikan di Mapolres Aceh Timur.

“Masuknya sabu ke dalam Rutan Idi pasti melalui pintu depan, namun terkadang pihak keluarga mengelabui petugas melalui makanan ataupun minuman yang dibawa saat membesuk napi,” ujar AKP Ildani.

Kepala Rutan Idi, Yusnaidi, mengakui adanya senjata tajam beredar di dalam Rutan Idi. Namun pihaknya berdalih seluruh senjata tajam dimanfaatkan napi dalam membuat berbagai kerajinan tangan, seperti miniatur kapal laut, pesawat dan lainnya. Diakui, senjata tajam itu merupakan peralatan untuk keperluan kerajinan napi.

“Dengan adanya penggeledahan tersebut maka ke depan kita akan tingkatkan gerakan bersih narkoba. Tapi hal ini dapat terlaksana berkat dukungan semua pihak, termasuk media,” sebut Yusnaidi. [Wol]

Related posts