Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Saat melakukan inspeksi mendadak di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh, wajah orang nomor satu di Aceh itu terlihat murka, tidak ada senyum sedikitpun, berbeda dengan kunjungan lainnya yang biasa Ia lakukan.
Begitu tiba di RSIA Banda Aceh, Abu Doto langsung meninjau ruang perawatan bersalin, dan kemudian bersama jajarannya menggelar rapat mendadak dan tertutup di salah satu aula lantai 3 rumah sakit tersebut.
Menanggapi isu adanya konflik manajemen antara pihak rumah sakit dan tenaga medis, salah satunya dikarenakan faktor jasa medis yang tidak sesuai dibayarkan oleh pihak rumah sakit kepada dokter ahli, Gubernur justru terlihat emosi dan marah menyikapi hal tersebut.
Bagi saya, kata Gubernur, seorang dokter itu mengabdi ada profesi bukan pada materi, jadi, tegasnya, tidak boleh seorang dokter enggan melakukan tugasnya melayani pasien hanya karena soal pembayaran.
Soal pembayaran dan konflik itu tentu akan ada jalan tengah dan solusi, namun, sebagai dokter, adalah sangat tidak etis melupakan tugas dan tanggungjawabnya kepada masyarakat yang membutuhkan hanya karena soal bayaran. “Saya ini dokter, dan saya pernah mengabdi, dan tugas seorang dokter itu harus melayani masyarakat yang memang membutuhkan,” kata Zaini. [Saky]
