For-PASS ajak masyarakat bangun Aceh Singkil

For-PASS ajak masyarakat bangun Aceh Singkil
Koordinator For-PASS, Syafriadi. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Forum Pemuda Aceh Singkil Serantau (For-PASS) mengajak seluruh kalangan masyarakat dari kalangan pemuda, mahasiswa, pemerintah, pengusaha, profesional, akademisi maupun politisi bersama membangun Aceh Singkil yang kini merupakan satu-satunya kabupaten tertinggal di Aceh.

Penetapan Aceh Singkil sebagai satu dari 122 kabupaten tertinggal di Indonesia itu ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal.

Koordinator For-PASS, Syafriadi menyebutkan, berdasarkan Perpres tersebut ada enam indikator utama yang dijadikan ukuran suatu daerah dikatakan tertinggal, yakni perekonomian masyarakat, sumber daya manusia (SDM), infrastruktur publik, aksesibilitas, celah fiskal, dan karakteristik daerah.

Menurut Syafriadi, keenam indikator tersebut hendaknya menjadi perhatian khusus untuk membangun Aceh Singkil secara terintegrasi.

“Padahal jika kita tinjau lebih jauh, Kabupaten Aceh Singkil secara geografis juga merupakan kawasan strategis nasional karena ada wilayah di Aceh Singkil yang termasuk pulau terluar. Dan ini menjadi salah satu ruang untuk mendorong pembangunan Aceh Singkil sehingga terbebas dari ketertinggalan,” kata Syafriadi dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Kamis (31/3).

Ia menambahkan, dalam sektor perekonomian, potensi unggulan di daerah itu seperti perkebunan dan kelautan dapat dikelola dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka pengangguran, dan menekan tingkat kemiskinan.

“Misalkan dengan upaya penguatan sentra produksi perkebunan berbasis komoditi unggulan. Di sektor perikanan, potensi laut Aceh Singkil yang sangat luar biasa dapat dijadikan kekuatan untuk membangunan ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, SDM menurut Syafriadi juga harus ditingkatkan melalui penguatan fasilitas pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pengajar, hingga pemberian beasiswa penuh bagi putra putri terbaik Aceh Singkil terutama untuk kalangan masyarakat dapat disekolahkan ke berbagai lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri.

“Apalagi selama ini banyak putra-putri daerah yang memiliki kemampuan brilian tapi karena faktor ekonomi, tidak dapat melanjutkan pendidikan. Jika kita refleksi ke belakang, nama universitas terkemuka di Aceh, yakni Unsyiah juga diambil dari nama salah satu tokoh tersohor dari Aceh Singkil, Syekh Abdurrauf As-Singkily,” sebutnya.

Terkait aksesibilitas selain jalan lintas kabupaten yang harus diperbaiki, Syafriadi juga menilai penting bagaimana jalan-jalan produktif dan jalan perkebunan dapat dioptimalkan, sehingga mempermudah mobilitas hasil produksi perkebunan masyarakat.
“Faktor aksesibilitas ini sangat mempengaruhi terhadap stabilitas harga barang yang pada akhirnya akan berdampak pada perekonomian daerah. Begitu pula sangat penting dilakukan peningkatan akses informasi kepada masyarakat.”

Syafriadi menilai, secara bertahap dengan penguatan-penguatan di berbagai sektor di atas akan berhubungan dengan celah fiskal Aceh Singkil. “Ketika stabilitas perekonomian Aceh Singkil maksimal, perputaran uang di masyarakat banyak pastinya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga mempengaruhi secara langsung celah fiskal daerah tersebut,” ujarnya. [Sammy/rel]

Related posts