Proyek flyover Simpang Surabaya dinilai ganggu kenyamanan warga

Kemacetan saat pembangunan flyover di Simpang Surabaya, Luengbata, Banda Aceh, Selasa (5/4).(Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Proyek Pemerintah Kota Banda Aceh terkait pembangunan flyover dan underpass jembatan Simpang Surabaya sejak awal tahun 2016 banyak menuai keluhan dari masyarakat, terutama pengguna jalan dan pemilik ruko di sekitar jembatan, Luengbata, Banda Aceh, Selasa, (5/4).

Salah seorang pekerja di toko bangunan yang berada di sekitar pembangunan jembatan, Muasa mengeluhkan banyaknya debu di saat cuaca panas.

“Beberapa hari ini, cuaca cukup panas, maka jalan yang bercampur dengan tanah ini, banyak debu, jadi pembeli tidak nyaman,” ujar Muasa kepada Kanalaceh.com sambil menyiram air di depan halaman tokonya.

Hal senada juga dituturkan Lisa. Pemilik toko baju ini mengaku tidak tahu bahwa akan ada pembangunan di sekitar rukonya.

“Kalau debu jangan ditanya lagi, pas mau siang, parah sekali debunya, ditambah berisik, jadi sangat menganggu. Apalagi saya baru sebulan berjualan baju di sini,” ujar wanita asal Yogyakarta itu.

Ia berharap pihak yang mengerjakan proyek pembangunan itu melakukan penyiraman air untuk daerah sekitar pembangunan agar tak berdebu.

“Penyiraman harus lebih lah, terus kemacetan ini juga kalau bisa diatasi, kadang-kadang udah di depan toko saya,” keluhnya.

PT Jaya Konstruksi dan PT Brantas Abi Praya merupakan pemenang tender proyek pembangunan flyover dan underpass jembatan Simpang Surabaya.

Proyek multiyears itu perkirakan akan siap pada 2017 nanti yang menghabiskan sekitar Rp250 miliar dana dari APBN. [Fahzian Aldevan]

Related posts