Banyak peninggalan kapal China, Sabang masuk anggota JKPI

Wali Kota Sabang, Zulkifli Adam (kanan, kemeja putih) menyampaikan tanggapannya dalam Rakernas JKPI ke-V tahun 2016 di Museum Aceh, Banda Aceh, Selasa (10/5). (Kanal Aceh/Aidil Saputra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kota Sabang masuk menjadi anggota ke-57 dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Kepastian itu didapatkan saat Wali Kota Sabang, Zulkifli Adam menyampaikan tanggapannya di dalam Rakernas JKPI ke-V di Museum Aceh, Banda Aceh, Selasa (10/5).

Zulkifli Adam menjelaskan tanggapannya itu di hadapan Direktur Eksekutif JKPI, Nanang Asfarinal. Ia mengatakan bahwa Sabang layak masuk dalam anggota JKPI sebab banyak pusaka peninggalan Panglima Laksamana Cheng Ho dari China di Sabang.

“Tahun 1414 Sabang seringkali disinggahi oleh Panglima Laksamana Cheng Ho untuk mengambil air yang ada di Sabang. Kemudian pada saat itu juga banyak sekali peninggalan dari Dinasti Cheng. Pembuktian itu bisa dilihat di laut Sabang,” ungkap Zulkifli.

Ia menambahkan bahwa, beberapa bulan lalu dirinya diundang ke China. Pemerintah China ingin sekali mengangkat bekas kapal-kapal layar yang ada di Sabang itu dengan menggunakan robot untuk nantinya dimuseumkan di China. Apabila berhasil diangkat, maka akan diberikan Rp1 triliun per unit.

“Tapi sebagai bangsa besar kita tidak mungkin memberikan satu peninggalan sejarah dari bangsa China yang hinggap di laut Sabang. Tentunya hal ini perlu dipertahankan,” jelasnya.

Walaupun kewenangan ada di pemerintah pusat, tapi Zulkifli berharap agar kapal itu tetap dijadikan sebagai aset. Hal ini juga bisa menjadikan Sabang sebagai kota pusaka di dunia dengan dibuktikan kapal-kapal China itu.

Ia juga menambahkan bahwa warga Sabang ingin kapal peninggalan China yang sudah berabad-abad itu tidak diangkat. “Karena ini menjadi sebuah fenomena yang daya tariknya luar biasa,” imbuh Zulkifli.

Selain itu, Zulkifli juga mengungkapkan bahwa pada 1881 Pelabuhan Sabang pernah membuat sejarah, yaitu masuk dalam kategori lima pelabuhan terbesar di dunia. Walaupun sekarang hanya menjadi pelabuhan biasa.

“Itu bisa dibuktikan dengan kapal-kapal besar pada tahun 1881 pernah singgah di Pelabuhan Sabang. Sekarang Pelabuhan Sabang disinggahi empat kapal pesiar per bulannya karena kedalaman laut Sabang hingga 30 meter,” katanya.

Dan satu hal yang penting, sambung Zulkifli, bahwa cikal bakal dasar lahirnya Indonesia selalu disebutkan ungkapan dari Sabang sampai Merauke.

Atas cerita itu, forum Rakernas JKPI ke-V dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif JKPI, Nanang Asfarinal menyetujui Kota Sabang masuk dalam anggota JKPI urutan ke-57. [Aidil Saputra]

Related posts