Illiza bersyukur Pemko Banda Aceh dapat mempertahankan WTP

Illiza serahkan LPJ ke DPRK
Dokumentasi - Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa'aduddin Djamal dan Ketua DPRK Banda Aceh, Arief Fadhillah meraih opini WTP dari BPK-RI di Gedung BPK-RI Perwakilan Aceh, Lampineung, Banda Aceh, Jumat (27/5). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemko Banda Aceh kembali menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemko Banda Aceh tahun 2015. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Ketua BPK RI Perwakilan Aceh, Maman Abdulrachman di Gedung BPK RI Perwakilan Aceh, Lampineung, Banda Aceh, Jumat (27/5).

Selain Banda Aceh, penghargaan serupa juga diterima oleh empat pemerintah daerah lainnya di Aceh, yakni Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Usai menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BKP dengan opini WTP tersebut, Illiza yang diminta berbicara mewakili para bupati/wali kota dari 5 entitas yang diaudit BPK menyampaikan rasa syukur karena berhasil mempertahankan WTP dan menjadi WTP kedelapan kali berturut-turut untuk Banda Aceh.

Kata Illiza, sebagai sebuah entitas yang auditnya dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk langsung BPK Pusat, dirinya mengaku sebagai sebuah pengalaman baru untuk Banda Aceh.

Ditambah lagi sistem pengelolaan keuangan berbasis aktual yang baru pertama diterapkan oleh pemerintahannya menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi Banda Aceh.

“Alhamdulillah meski sistemnya baru dan diaudit oleh KAP yang juga pengalaman baru, kami masih bisa mempertahankan WTP,” ujar IlIiza.

Illiza berharap, BPK terus memberikan pendampingan dan bimbingan dalam hal pengelolaan keuangan sehingga bisa terus dapat mengelola keuangan dengan lebih baik.

“Semua telah bekerja keras, dan rasa lelah itu terbayarkan dengan penghargaan WTP hari ini,” ungkap Illiza.

Illiza juga mengatakan, karena memiliki sistem yang baik, meski dengan anggaran yang terbatas, Pemko Banda Aceh saat ini bisa berdiri sejajar dengan kota-kota lainnya di Indonesia yang sudah lebih dulu maju. [Fahzian Aldevan]

Related posts