PLN bantah Aceh alami krisis listrik

Ilustrasi pekerja PLN. (Kompas)

Jakarta (KANALACEH.COM) – PT PLN (Persero) melalui koordinator wilayah Aceh membantah bahwa kondisi kelistrikan Aceh mengalami krisis. Sebab, kondisi kelistrikan Aceh masih berada di batas normal. Bahkan, masih ada cadangan antisipasi krisis sebesar lima persen.

General Manager PLN Bob Saril mengatakan, sejauh ini kelistrikan Aceh masih berada dalam kondisi normal. Beban puncak yang pernah terjadi di Aceh ini berkisar antara 314 sampai 340 megawatt (MW). Sedangkan kekuatan pembangkit di sana mencapai 360 MW. Itu sebabnya dirinya menyatakan tidak ada krisis listrik di Aceh.

“Kalau di Aceh tidak ada krisis listrik. Semuanya sudah kita layani. Kita ketahui beban puncak di Aceh itu hanya 314 MW sampai 340 MW. Paling tinggi pernah 340 MW. Tetapi daya pembangkitnya itu 360 MW. Jadi kita masih memang ada spare atau ada marjin di bawah lima persen,” kata Bob, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Kamis (2/6).

Bob mengakui, memang sebelumnya pada Februari sistem kelistrikan sempat mengalami gangguan. Gangguan tersebut terjadi pada sistem transmisi Sumatera Utara yang mengakibatkan byar-pet pada sejumlah wilayah di Sumatera Utara, termasuk juga Provinsi Aceh.

“Yang terjadi beberapa waktu ini masalah gangguan dan sistem transmisi kita. Karena sejak Februari itu ada gangguan transmisi di Sumatera Utara,” ucapnya.

Pada waktu itu, Bob menjelaskan, ada sisa pembakaran kayu yang menyebabkan terbakarnya sistem transmisi di Sumatera Utara. Akibatnya, listrik di wilayah sekitar mengalami penurunan daya. Namun saat ini, kata Bob, masalah tersebut sudah teratasi.

Selain itu, Bob menambahkan, selain mati lampu pada Februari, pernah sekali waktu Aceh juga mengalami pemadaman. Tapi itu terjadi saat cuaca buruk. “Setelah diperbaiki tetap saja ada masalah lagi seperti putusnya pembangkit karena cuaca buruk dan petir. Itu jadi masalah utama kita,” ujarnya.

Sekadar informasi, PLN bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Aceh, saat ini sedang mengembangkan pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar nabati atau Pembangkit Listrik Tenaga Nabati (PLTNabati) dengan kapasitas daya lima Megawatt di Pulau Simeuleu, Sinabang. [Metrotvnews]

Related posts