Gajah liar kuasai hutan Cot Girek

Ilustrasi gajah liar. (Antara Foto)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Kawanan gajah liar hingga saat ini masih menguasai hutan di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di kawasan Alue Buloh dan Paket 14.

Warga yang membuka areal perkebunan di kawasan itu memperkirakan kawanan gajah mencapai 20 ekor lebih, tak jarang areal perkebunan warga justeru menjadi sasaran gajah.

Diduga, masih banyaknya tumbuhan yang menjadi makanan khas bagi hewan liar yang dilindungi menjadi penyebab gajah tersebut berkeliaran. Dari sisi lain bisa disebutkan akibat habitat mereka atau jalur yang kerap mereka lintasi telah dialihfungsikan menjadi lahan maupun aktivitas illegal logging.

“Posisi kawanan gajah liar itu masih bertahan di area hutan yang tak jauh dari areal perkebunan kami dan areal PT Perkebunan Nusantara (PTPN-I) Cot Girek. Kalau malam, kami sering tidak tidur untuk menjaga kawanan itu agar kebun kami tidak dirusak, namun tidak membuahkan hasil. Justru banyak isi kebun yang dirusak gajah ini,” ujar Mustafa, salah seorang petani.

Ketua Serikat Hijau Indonesia (SHI), Ratno Sugito, mengatakan dalam hal ini PTPN-I harus ikut terlibat bersama warga maupun petani untuk mencegah mitigasi konflik gajah dengan manusia, apalagi sebagian kecil kelompok gajah-gajah itu berada dekat dengan areal kebun PTPN-I.

“Saya pernah turun langsung ke lokasi yang sempat diduduki kawanan gajah liar di beberapa titik kawasan Paket 14 Cot Girek dua hari sebelum lebaran. Dan di situ saya lihat lokasi mereka tampaknya sangat dekat dengan areal perkebunan PTPN-I, nah untuk itu saya rasa perlu keterlibatan pihak PTPN-I untuk mencegah hal ini dengan baik,” jelasnya, Rabu (13/7).

Menurutnya, gajah sangat sensitif dengan suara mesin chainsaw. Bisa jadi kawanan gajah bertahan lama karena adanya perubahan dari faktor bentang alam.

“Namun kita mesti lihat dari segi faktor lainnya, apakah karena pakan di hutan itu mencukupi atau air atau lainnya. Paling lama gajah-gajah itu bertahan satu bulan, untuk siang hari kebiasaan gajah liar menghabiskan waktunya untuk berkubang,” cetus Ratno.

Asisten Personalia Umum (APU) PTPN-I Cot Girek, Thaleb, mengatakan, pihaknya tetap berusaha untuk menghalau gajah liar yang hendak memasuki perkebunan milik perusahaan BUMN tersebut. Untuk baru-baru ini, ia mengaku belum peroleh informasi adanya kawanan gajah yang sempat masuk ke perkebunan sawit PTPN-I.

“Kami tetap berusaha untuk menghalau kawanan gajah liar agar tidak menganggu perkebunan kami, masyarakat khususnya. Saya juga belum peroleh informasi adanya kawanan gajah yang sempat masuk ke areal PTPN-I baru-baru ini. Kalau sebelumnya memang ada dan berhasil kami halau bersama masyarakat,” ujar Thaleb.

Pihaknya tetap terus berupaya menghalau para gajah liar yang dapat merusak perkebunan warga. Sementara untuk kondisi terakhir ini dirinya belum mengetahui secara persis kawanan gajah yang masih bertahan di sekitar areal perkebunan. [Wol]

Related posts