Susi: Saya ingin penghematan anggaran dilakukan

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Tribunnews)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengakui sejak kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah naik signifikan.

Sayangnya, Susi sendiri menilai output yang dihasilkan belum maksimal, meskipun sudah ada banyak perbaikan, salah satunya yaitu keluarnya ribuan kapal pencuri ikan asing dari wilayah perairan Indonesia.

Atas dasar itu, Susi mengingatkan kepada jajarannya agar bisa lebih bijak menggunakan anggaran.

“Saya ingin penghematan dilakukan, efisiensi dilakukan di mana-mana,” ucap Susi dalam sambutan halal bihalal di kantor KKP, Jakarta, Senin (18/7).

Susi mengatakan, sejak dua tahun menjadi nakhoda KKP anggaran kementerian sudah naik hampir 100 persen.

Ia berharap, dengan dukungan politik anggaran yang begitu seharusnya misi presiden menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia bisa dilakukan.

“Tapi ternyata selama ini kita tidak belajar. Terutama 2015,” sesal Susi.

Susi berpesan kepada internal KKP bahwa anggaran APBN itu adalah uang rakyat, yang harus digunkan untuk mencapai output kesejahteraan.

Terkait dengan misi poros maritim dunia, Susi juga mengatakan selayaknya poros, Indonesia harus menjadi sentral kelautan dan perikanan dunia.

“Poros itu bukan bagian dari APEC, G20, atau tarktat perjanjian komunike dunia. Poros itu menjadi titik pusat sendiri yang nantinya berinteraksi dengan semua grup sosial global lainnya. Berarti kita harusnya mampu memutarkan semuanya sendiri. Tapi kalau tidak efisien, sistem yang dibangun tidak kuat, apa jadinya?” kata Susi.

Susi mengingatkan kembali jajarannya bahwa di awal tahun ini kementerian harus bisa melakukan efisiensi anggaran sebesar 20 persen.

Ia mengatakan, hal itu seiring dengan belum benar-benar pulihnya perekonomian global yang akan berdampak terhadap pendapatan negara. [Kompas]

Related posts