Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Populasi binatang langka harimau di dunia diperkirakan tinggal 3.000 ekor lagi. Namun, dari jumlah itu nasib tragis juga dialami oleh harimau Sumatera yang diperkirakan hanya tinggal 400 ekor lagi yang hidup di wilayah pulau Sumatera.
Hal itu dikatakan oleh koordinator aksi dan anggota Earth Hour Aceh, Cut Ervida Diana pada wartawan di sela acara kampanye hari harimau sedunia yang digelar di depan Masjid Raya Baiturahman dan Pasar Atjeh, Jumat (29/7).
“Harimau Sumatera tinggal 300-400 lagi dari seluruh dunia yang berjumlah 3.000 ekor dari 6 spesies yang ada di dunia,” katanya kepada Kanalaceh.com.
Menurutnya, Indonesia punya tiga spesies harimau yaitu Bali, Jawa dan Sumatera. Dua harimau sudah punah dan satu harimau lagi, yaitu harimau Sumatera yang masih dimiliki Indonesia.
Setiap tahun, lanjut Cut, polisi menangkap barang bukti kulit harimau dan tulang-tulang yang akan diperdagangkan. Sementara modus jual beli harimau hidup juga terpantau di internet. “Ini sebagai bukti bahwa lemahnya pengawasan dari pihak terkait,” ujar Cut.
Lantas, pihaknya juga akan berusaha membuat double tiger atau melipatgandakan populasi harimau Sumatera dengan cara mengirim petisi ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
“Agar pemerintah lebih tegas lagi dalam memberikan hukuman terhadap pelaku pemburuan harimau,” ungkapnya.
Ia menambahkan, apabila pemburuan harimau terus dilakukan tanpa tindakan yang tegas dari pemerintah, bukan tidak mungkin generasi manusia selanjutnya dipastikan tidak akan mengenal harimau Sumatera.
Diketahui bahwa dimulai tahun 2010 dalam konferensi harimau di Saint Petersburg, saat ini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Harimau Sedunia sebagai bentuk kepedulian akan populasi harimau yang terus menurun.
Diperkirakan 97 persen harimau di seluruh dunia dalam 100 tahun terakhir telah punah dan menyisakan sekitar 3.000 ekor lagi yang tersisa di dunia. [Randi]
