Semua pihak harus terlibat tuntaskan persoalan pendidikan Aceh

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah saat menerima kunjungan ketua PGRI Aceh, Ramli Rasyid di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat (29/7). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah meminta seluruh pihak terlibat aktif untuk memajukan pendidikan di Aceh. Berbagai persoalan terkait pendidikan, kata Zaini harus segera dicarikan solusi, sehingga tidak mengganggu proses pendidikan di Aceh.

“Persoalan pendidikan harus diutamakan agar generasi Aceh bisa maju di masa mendatang,” ujar Zaini saat beraudiensi bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat (29/7).

Ketua PGRI Aceh, Ramli Rasyid menyebutkan, jumlah guru yang memperoleh upah di bawah rata-rata, atau berkisar Rp100 ribu hingga Rp. 500 ribu tidak sedikit. Angkanya mencapai ribuan.

“Ada sekitar 42 ribu guru non-PNS yang tersebar di seluruh Aceh. Mereka hanya dibayar di bawah Rp400 ribu per bulannya. Sudah status tak jelas, bayaran pun terbatas. Belum lagi dengan ribuan guru yang diangkat oleh kepala sekolah,” ujarnya.

Dalam audiensi yang dihadiri oleh perwakilan Kemenag Aceh, Wakil Ketua MAA, MPU Aceh, MPD Aceh, Pengurus PGRI Aceh dan Banda Aceh, serta dari UIN Ar-Raniry dan Unsyiah itu ikut membahas terkait sarana dan prasarana penunjang pendidikan khususnya pendidikan agama, ketersediaan musala di tiap sekolah, dan kekerasan terhadap anak.

Zaini Abdullah mengimbau agar semua yang terlibat bisa ikut terlibat membahas dan memperbaiki segala permasalahan tersebut.

“Kita akan ambil kebijakan seadil-adilnya, karena semua punya tujuan untuk kemajuan pendidikan di Aceh,” tuturnya. [Sammy/rel]

Related posts