Potensi pariwisata Aceh terus dibenahi

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Aceh terus berbenah dan memaksimalkan berbagai kekayaan dan potensi alam yang berlimpah, baik dalam bentuk kandungan mineral, seperti minyak, gas alam, emas dan berbagai jenis tambang lainnya, serta berbagai potensi wisata alamnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dalam sambutan di hadapan para peserta Rapat Koordinasi Kebudayaan dan Pariwisata, di Ballroom Hermes Palace Hotel, Senin (19/9).

“Aceh kaya dengan pesona dan keberagaman seni budaya, peninggalan sejarah Islam masa lalu, peninggalan Tsunami yang telah mendunia, serta beragam kuliner Aceh yang telah menjadi daya tarik wisatawan nusantara,” ujar Zaini.

Ia mengungkapkan, Aceh memiliki sekitar 803 objek wisata dan 774 situs dan cagar budaya yang tersebar diberbagai daerah di seluruh Aceh. Seluruh potensi wisata tersebut akan menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke daerah berjuluk Serambi Mekah ini.

“Berbagai potensi wisata tersebut akan terus kami berdayakan secara arif dengan selalu memelihara nilai budaya lokal dan keseimbangan lingkungan, untuk mensejahterakan rakyat dengan selalu melibatkan peran serta masyarakat.

Sebagaimana diketahui, saat ini Aceh masih bergantung kepada sumber dana transfer dari Pemerintah, seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan Tambahan Dana Bagi Hasil Minyak dan Gas (TDBH Migas).

“Saat ini Aceh sedang mencari sumber-sumber penganggaran produktif lainnya, salah satunya adalah sektor pariwisata. Kami terus mempersiapkan diri saat transfer Dana Otsus dan TDBH Migas berakhir. Pariwisata menjadi leading sector dalam melanjutkan pembangunan Aceh nantinya,” tambahnya.

Dinominasikan sebagai Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik 2016

Pembangunan sektor pariwisata terus digenjot secara serius oleh Pemerintah Aceh. Upaya tersebut telah membuahkan hasil dengan masuknya Aceh sebagai salah satu nominator dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI.

“Masuknya Aceh dalam nominasi sebagai “Destinasi Budaya Ramah Wisatawan Muslim Terbaik 2016” tentu saja menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh masyarakat Aceh. Disisi lain, aparatur terkait juga merasa senang, karena jerih payah mereka sudah menampakkan hasil,” ungkap Zaini.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sambutan masyarakat yang begitu antusias melakukan voting dan mengajak voting secara online, baik melalui media cetak, maupun elektronik, seperti Media Sosial.

“Semoga Aceh terpilih sebagai Pemenang, dan akan mewakili Indonesia pada ajang World Halal Travel Awards 2016 di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), sekaligus mendukung Program Pemerintah untuk mencapai 20 juta angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Tahun 2019,” katanya.

Untuk mengembangkan sektor pariwisata, Pemerintah Aceh telah menempatkan sektor pariwisata sebagai portfolio business. Hal tersebut diejawantahkan melalui branding wisata terbarunya, yaitu ‘The Light of Aceh’ atau ‘Cahaya Aceh’. Nantinya Branding ini akan selalu bersanding serasi dengan ‘Wonderful Indonesia’ atau ‘Pesona Indonesia’.

Pusat harus Mendukung

“Kami juga menyadari bahwa kemajuan teknologi telah berdampak pada pergeseran gaya hidup masyarakat, sehingga diperlukan peran teknologi informasi dan komunikasi atau ‘Go Digital’ dalam memasarkan destinasi wisata unggulan melalui peran media sosial. Namun, dukungan Pemerintah Pusat sangatlah kami harapkan,” jelasnya.

“Oleh karena itu, kami berharap Bapak Menteri berkenan memperkuat pengembangan Pariwisata Aceh melalui beberapa hal, antara lain peningkatan aksesibilitas dengan membuka dan menambah beberapa rute penerbangan, pelayaraan dan membenahi jalur darat,” sambung Zaini.

Rute penerbangan yang dimaksud oleh Gubernur adalah rute Banda Aceh-Singapore, Sabang-Medan dan Bener Meriah-Medan. Selain itu Gubernur juga meminta agar dibuka jalur laut Sabang–Phuket-Langkawi, serta membenahi prasarana transportasi jalan untuk lintas Barat, Tengah dan Timur Aceh.

Selain itu, Zaini juga meminta agar Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata melakukan penataan amenitas di beberapa objek wisata, mempromosikan Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal unggulan ke manca negara, membenahi dan meningkatkan atraksi budaya, perbaikan kualitas SDM Pelaku Industri, serta pengembangan industri wisata halal Aceh.

“Saya berharap rekomendasi dari rakor ini menjadi semangat kami untuk menjadikan Aceh sebagai Destinasi Wisata Halal terbaik di Indonesia. Apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Bapak Menteri Pariwisata RI dan jajaran yang selalu mendukung kemajuan industri pariwisata di Aceh,” pungkas Zaini. [Aidil/rel]

Related posts