Demo 4 November tunjukkan kemajuan umat Islam dalam berdemokrasi

Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11), menuntut penuntasan proses hukum perkara dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Antara)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachry Ali, menilai demonstrasi pada 4 November terbilang aman dan tertib meski diikuti massa dalam jumlah besar.

Kondisi itu, kata Fachry, terlihat ketika unjuk rasa dimulai secara resmi selepas shalat Jumat hingga pukul 18.00 WIB.

Fachry mengatakan, sepanjang sejarah Indonesia, belum pernah ada demonstrasi melibatkan begitu banyak orang serta berlangsung tertib dan aman.

“Hampir tidak ada di catatan sejarah ada pergerakan massal dan berlaku dengan damai,” kata Fachry dalam diskusi bertajuk “Setelah Demo 411” di Jakarta, Sabtu (5/11).

Fachry mengatakan, aksi ini menandakan adanya kemajuan dalam proses berdemokrasi yang didominasi umat Islam.

Para pengunjuk rasa, lanjut Fachry, memperlihatkan gerakan modern yang menjunjung tinggi penghormatan terhadap hukum saat melakukan aksi.

Kondisi ini terlihat ketika banyak demonstran berupaya menghindari kerusakan dan pencemaran akibat aksi.

“Kalau mereka sampai memperhatikan soal sampah, soal taman, itu menunjukkan satu watak borjuasi dalam pengertian konstruktif,” ucap Fachry.

Menurut Fachry, hal tersebut menunjukkan, kelompok Islam mampu mengasosiasikan dirinya dalam sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia.

“Kalau saya melihat apa yang terjadi kemarin itu dalam konteks sejarah, kemajuan kemampuan kelompok Islam mengorganisasikan dirinya,” tutur Fachry.

Hal tersebut, kata Fachry, dapat dijadikan rujukan bagi demonstrasi lain yang melibatkan massa besar.

“Ini akan memberikan dasar yang kuat bagi demo-demo lain. Ada rujukan bagi demonstrasi lain dan ini harus diberi catatan,” kata Fachry. [Kompas]

Related posts