Jakarta (KANALACEH.COM) – Berdasarkan hasil polling Lingkaran Survei Indonesia (LSI) elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat terus merosot dibandingkan sebelumnya.
Bahkan pasca-penetapan Ahok sebagai tersangka posisinya berada di urutan ketiga, yakni 10,6 %.
Peneliti LSI, Ardian Sopa menjelaskan, ada sekira lima alasan kenapa warga DKI Jakarta tidak ingin memilih alias meninggalkan Ahok, di antaranya karena efek kasus dugaan penistaan agama yang menyadur Surah Al Maidah Ayat 51 saat berpidato dihadapan warga di Kepulauan Seribu akhir September 2016.
“Pertama, efek Surah Al Maidah, sejak menjadi viral di medsos memunculkan kontroversi dan dugaan penistaan agama,” ungkap Ardian di gedung LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (18/11).
Tidak hanya itu, menurutnya tingkat kesukaan warga Jakarta kepada Ahok juga mulai menurun karena berbagai alasan termasuk disebabkan kasus hukum yang membelitnya sehingga masyarakat khawatir jika dipimpin Ahok maka Ibu Kota akan bergejolak.
“Kedua, tingkat kesukaan Ahok makin turun dibandingkan dengan survei sebelum-sebelumnya, ketiga masyarakat khawatir Jakarta di bawah Ahok penuh gejolak sosial,” tambahnya.
Sehingga, lanjut Ardian, warga DKI Jakarta mengalihkan pilihannya kepada pasangan calon lainnya antara Agus-Sylvi dan Anies-Sandi yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan Ahok-Djarot.
“Keempat, pasangan Agus dan Anies semakin menjadi piliihan untuk Jakarta yang stabil, yang terakhir citra buruk status tersangka, selama ini masyarakat meminta semua pejabat yang menjadi tersangkan diminta mundur,” pungkas Ardian.
Sekadar diketahui, berdasarkan hasil survei LSI, saat ini, pasangan Ahok-Djarot berada pada posisi buncit yakni 10,6 %.
Itu jauh tertinggal dari kedua pesaingnya yang melaju kencang ke puncak, yaitu pasangan Agus-Sylvi 30,9 % dan pasangan Anies-Sandi 31,9 %. Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebanyak 26,6 %. [Okezone]
