Malaysia (KANALACEH.COM) – Sekelompok pria bersenjata mengenakan penutup wajah menculik dua anak buah kapal warga negara Indonesia di perairan Malaysia Timur. Sejumlah unit militer Filipina bersiaga mencegat kelompok militan yang melarikan diri ke selatan Filipina itu.
Dilaporkan Reuters, lima pria menculik dua WNI pada Sabtu (19/11) malam dari kapal pencari ikan Malaysia yang sedang berada di perairan Sabah. Pihak militer menduga aksi penculikan ini dilakukan oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
“Pria bersenjata membawa korban mereka melesat menuju Filipina selatan,” kata juru bicara militer Filipina, Mayor Filemon Tan, dikutip dari Reuters.
Tan memaparkan angkatan darat maupun laut Filipina diminta bersiaga untuk mencegat kelompok militan itu.
Kementerian Luar Negeri RI sudah mendapatkan informasi terkait aksi penculikan ini dari asosiasi kapal di Malaysia. “Informasi ini sedang didalami oleh Konsulat Jenderal RI di Tawau,” ujar juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, Minggu (20/11).
Arrmanatha memaparkan bahwa selama ini Indonesia, Malaysia dan Filipina sudah melakukan patroli laut terkordinasi. Melalui patroli ini, angkatan laut ketiga negara berpatroli di perairannya masing-masing, dan dapat berkordinasi langsung dengan angkatan laut negara lainnya jika menerima informasi bahwa kelompok penculik memasuki perairan negara yang bersangkutan.
Ia juga menegaskan bahwa karena penculikan kali ini terjadi di perairan Sabah, maka pemerintah Malaysia bertanggung jawab sepenuhnya atas kasus ini.
Kelompok militan Abu Sayyaf kerap beroperasi di Kepulauan Sulu yang berdekatan dengan Malaysia. Kelompok pemberontak ini sudah berbaiat setia kepada ISIS dan Al-Qaidah.
Abu Sayyaf kerap meluncurkan penculikan kepada ABK WNI, warga negara Malaysia, maupun turis yang sedang berlibur ke Filipina. Hingga saat ini, Abu Sayyaf menyandera 22 sandera, termasuk dari Indonesia, Belanda, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam dan enam warga Filipina. [CNN]
