Ternyata kamera smartphone bisa deteksi kanker kulit

ilustrasi. (tribunnews)

(KANALACEH.COM) – Melanoma termasuk kanker kulit paling mematikan. Ditemukan lebih dari 10 ribu kasus kematian di Amerika Serikat hingga 2016.

Hal itu disebabkan oleh minimnya tanda dan gejala awal kanker kulit jenis ini. Namun kini tak perlu khawatir, karena teknologi kamera smartphone bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi awal kanker kulit melanoma.

Dalam blog IBM Research, Dr. Noel Codella mengurai cara mengidentifikasi melanoma melalui analisis citra atau foto.

Metodenya terbilang sederhana, karena bisa didiagnosa dimana pun melalui smarthphone. Caranya dengan mengambil foto lesi dan foto tersebut hanya tinggal dikirim ke layanan analisis, yang kemudian diidentifikasi karakter serta gejala kanker kulit melanoma yang muncul.

Uji analisisnya juga berbasis aplikasi mandiri yang diprogram dengan teknologi mumpuni. Meski tingkat akurasi deteksi dini ini tidak 100 persen, namun presentasenya cukup besar, yakni sekira 93 persen.

Keberhasilan metode ini bergantung pada dua faktor. Pertama adalah penggunaan Dermascopes yang merupakan sebuah perangkat yang dapat dilampirkan ke kamera smartphone untuk mengoptimalkan foto lesi untuk dianalisis.

Kemudian faktor kedua adalah pengembangan database yang berisi bintik pada kulit yang jadi gejala awal kanker kulit. Database ini menggunakan komputer dan sistem komputasi dari IBM yang kian dikembangkan secara konsisten untuk mengidentifikasi melanoma.

Sistem ini dibangun melalui kemitraan dengan Memorial Sloan-Kettering Cancer Center dan International Skin Imaging Collaboration (ISIC). Kini teknologi tersebut telah dikembangkan dan konon tiga kali lebih efektif dari metode cek lesi klasik.

Rencananya, tim IBM akan menerbitkan laporan proyek terbaru ini pada 2017 dan nantinya dapat diakses secara online, namun belum dipastikan kapan layanan ini bisa digunakan masyarakat luas.

“Kami sedang mencari untuk meningkatkan layanan ini dengan alat tambahan yang dapat membantu mendeteksi penyakit itu. Cara ini juga bisa membantu dokter lainnya juga,” ujar Dr. Noel Codella, seperti dikutip Mashable, Jumat (25/11/2016).

Meski kemampuan teknologi komputer dapat membantu dalam mendeteksi penyakit kanker melanoma. Namun proyek yang digagas bersama tim peneliti lainnya itu masih butuh percobaan dan waktu lebih banyak lagi agar hasilnya lebih efektif.

“Kami menggunakan dataset untuk studi ini yang terbuka dan dengan domain publik. Kami mengevaluasi foto berdasarkan data publik,” pungkasnya. [Okezone]

Related posts