Kalah dalam referendum, PM Italia mengundurkan diri

Perdana menteri Italia, Matteo Renzi saat mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (5/12). (AFP)

Roma (KANALACEH.COM) – Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Senin (5/12) dini hari waktu setempat, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya.

Renzi memutuskan mundur setelah pemerintahannya kalah dalam referendum yang digelar untuk menjalankan reformasi konstitusi.

“Perjalanan saya dalam pemerintahan berakhir di sini,” ujar Renzi dalam sebuah jumpa pers tak lama setelah pemerintah dipastikan kalah dalam referendum.

Renzi mengatakan, dia segera menghadap Presiden Sergio Mattarella untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya setelah menggelar rapat kabinet terakhir.

Presiden Matarella kemudian akan bertugas membentuk pemerintahan baru, dan jika dia tak berhasil maka presiden akan menggelar pemilihan umum lebih cepat.

Sejumlah analis mengatakan, skenario yang paling memungkinkan adalah ditunjuknya seorang penjabat perdana menteri untuk menggantikan Renzi.

Penjabat perdana menteri ini akan menjalankan roda pemerintahan hingga digelarnya pemilihan umum pada musim semi 2018.

Menteri Keuangan Pier Carlo Padoan menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Renzi sebagai presiden dewan para menteri, sebutan resmi bagi perdana menteri Italia.

Kementerian dalam negeri memperkirakan kubu “No” yang dimotori partai populis Five Star Movement, memenangkan referendum dengan meraup 59,5 dukungan suara.

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru John Key secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (5/12).

Ia mengatakan ini adalah “waktu yang tepat” untuk meninggalkan panggung politik setelah berkuasa selama lebih dari delapan tahun.

Ia mengaku belum memiliki rencana spesifik di masa mendatang, namun menegaskan dirinya akan berada di parlemen untuk menghindari proses by-election untuk jabatannya.

PM Selandia Baru John Key dalam Sidang Umum PBB di New York, AS. (Reuters)
PM Selandia Baru John Key dalam Sidang Umum PBB di New York, AS. (Reuters)

“Tidak mungkin saya akan berusaha menjabat untuk periode keempat,” tutur PM Key dalam konferensi pers di Wellington, seperti dikutip Reuters, dengan menyebutkan faktor keluarga sebagai salah satu penyebab dirinya mengundurkan diri. [Kompas/Metrotvnews]

Related posts