Unsyiah resmikan pusat riset atsiri

(Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr Nazamuddin meresmikan Atsiri Research Center (ARC) atau Pusat Riset Atsiri di kawasan Lapangan Tugu, Darussalam, Banda Aceh, Kamis (8/12).

Atsiri merupakan sebutan bagi jenis tumbuhan yang mampu menghasilkan minyak nabati yang mudah menguap, seperti nilam, cengkeh, sirih, gaharu, kayu putih, kemangi, kayu manis, akasia, cendana, dan lain-lain.

Peresmian ARC disertai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Unsyiah dengan Korean Intellectual Property Office (KIPO), Korea Invention Promotion Association (KIPA), Aceh Patchouli Forum, dan Bappeda Aceh.

MoU tersebut bertujuan untuk mendukung dan memperkuat agroindustri di Aceh, khususnya komoditas nilam.

Ketua ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad ST MT mengatakan, kehadiran pusat riset ini untuk memperkuat subsistem agroindustri di Aceh terutama nilam.

Sebab menurutnya, agroindustri nilam dari hulu dan hilir memerlukan dukungan quality control, inovasi produk, peningkatan kualitas produk, serta turunan beberapa produk lainnya.

“Peran strategis ini akan dilakukan ARC Unsyiah untuk meningkatkan industri nilam di Aceh. Saat ini fokus kita ada di empat daerah, yaitu Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, dan Gayo Lues,” sebutnya.

Syaifullah berharap kehadiran pusat riset ini dapat menjadi kontribusi nyata demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Di samping itu, kemungkinan turut dikembangkan juga beberapa agroindustri lain di Aceh, seperti minyak pala, minyak serai wangi, cengkeh, dan gaharu.

“Ilmu pengetahuan yang ada di kampus bisa dimanfaatkan dalam proses industri nilam. Apakah dalam segi peningkatan kualitas, teknologi penyulingan, branding, dan marketing,” kata dosen Fakultas Teknik Unsyiah itu.

Pada kesempatan tersebut turut dipamerkan olahan minyak nilam Aceh yang telah menjadi produk unggulan seperti sabun, minyak wangi, aroma terapi, dan beberapa produk lainnya. Produk-produk ini telah melewati proses teknologi dan branding yang dilakukan pihak Korea.

Sebagaimana diketahui, permintaan minyak atsiri Aceh seperti nilam sangat tinggi. Kualitas nilam di Aceh merupakan terbaik di dunia.

Kekhasan minyak atsiri Aceh sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia. Bahkan, Amerika dan Prancis turut mengincar nilam yang ada di Aceh. [Aidil/rel]

Related posts