Alokasi waktu debat cagub Aceh singkat

Ilustrasi - Debat kandidat pertama cagub Aceh yang digelar pada Kamis (22/12). (Kanal Aceh/Aidil Saputra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Debat terbuka antara enam pasangan calon gubernur Aceh yang akan bertarung pada pilkada 2017 mendatang, banyak kalangan yang merasa kurang puas. Sebab, waktu yang diberikan pada tiap segmen sangat terbatas dan dinilai tidak mengcover semua.

Waktu yang diberikan pada masing-masing pasangan saat penyampaian visi misi selama 3 menit. Kemudian disesi tanya jawab menanggapi diberikan waktu 30 detik untuk bertanya dan menjawab selama 90 detik. Disesi menjawab pertanyaan dari panelis, hanya diberikan waktu menjawab selama 2 menit dari dua pertanyaan yang diajukan.

Ditanya tanggapannya mengenai alokasi waktu, Dosen Hukum Unsyiah yang juga panelis di debat cagub tersebut, Mawardi Ismail mengatakan, ia menghargai keseriusan para kandidat yang tampil begitu maksimal pada malam itu. Namun, kesempatan untuk mengeksplorasi pertanyaan yang diajukan tidak merangkul keseluruhan jawaban yang diberikan.

Ia mencontohkan, pada saat kandidat mendapat pertanyaan soal narkoba dan mitigasi bencana di Aceh, banyak kandidat yang hanya menjawab satu soal saja. “Kita pertama mempertanyakan soal narkoba kemudian soal bencana, baik gempa maupun banjir. sehingga kadang kadang habis gempa sudah selesai waktunya,” katanya saat dijumpai usai acara debat kandidat cagub Aceh, di Hotel Hermes Banda Aceh, Kamis (22/12) Malam.

Lanjutnya, mengenai pendalaman visi misi yang menyangkut isu teraktual banyak yang tidak terjelaskan keseluruhannya. Tapi, kata dia, dalam waktu yang singkat tersebut setiap kandidat mampu memberikan jawaban yang baik dan fokus pada pertanyaan yang diberikan.

“Barang kali kedepan akan lebih terbiasa lagi bagaimana mengunakan waktu yang singkat, untuk menjelaskan isu isu itu secara konprehensif. Saya kira itu manusiawi,” tambahnya.

Hal senada dengan panelis lainnya, Saifuddin Bantasyam juga menyebutkan bahwa alokasi waktu yang diberikan pada masing-masing kandidat sangat sedikit. Sehingga banyak kalangan yang merasa tidak puas.

Ia menilai, persoalan ketidakpuasan itu bukan lahir karena tidak menguasai materi, melainkan persoalan waktu yang diberikan sekira 2 jam untuk enam pasangan calon Gubernur yang dibagi dalam beberapa sesi. Sehingga jawaban peserta debat begitu singkat.

Seharusnya, katanya, debat ideal itu butuh waktu sekira 4 – 6 jam, untuk bisa beradu strategi dalam menonjolkan program unggulan para kandidat. Namun, dalam waktu yang begitu singkat ini, paslon diharuskan mempersiapkan diri sebelumnya sebaik mungkin.

“Waktu yang dua setengah menit itu sebenarmnya kalau paslon betul-betul mempersiapkan diri dengan baik, mereka akan dapat memberikan pemuatan kepercayaan kepada masyarakat bahwa mereka adalah orang yang tepat dipih,” kata Saifuddin Bantasyam, yang juga sebagai pengamat hukum dari Unsyiah.

Menurutnya, meskipun diberikan waktu yang singkat, tapi para kandidat mampu tampil baik dengan memberikan jawaban inti dari visi misi dan program kerja yang diprioritaskan oleh masing-masing kandidat.

“Menyalahkan waktu terus juga tidak perlu menurut saya, yang perlu adalah  bagaimana kita tampil dalam waktu yang singkat. Karena paslon hanya cukup menyampaikan visi, dan kemudian menyampaikan program kerja prioritas,” ujarnya. [Randi]

Related posts