Harga cabai merah di Meulaboh turun

Pasca erupsi Sinabung, harga cabai di Banda Aceh naik
Cabai. (liputan6.com)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Harga cabai merah keriting di pasar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat turun ke level terendah Rp35.000 setelah pada sebulan silam bertengger di angka tertinggi Rp110.000/kg.

Mulyanto (45) salah seorang pedagang Jalan Daud Dariah II, di Meulaboh, Senin (2/1) mengatakan, turunnya harga cabai merah secara berangsur dari harga tertinggi sejak awal November 2016 seharga Rp110.000/kg, namun kini hampir menyentuh angka terendah.

“Minggu kemarin sudah mulai turun hingga hari ini bertahan Rp35 ribu per kilogram. Kami mendapat pasokan dari para agen. Penyebabnya kurang tahu, mungkin karena pasokan cabai sudah begitu banyak memasuki 2017,” sebutnya.

Pedagang menyampaikan, harga mulai turun pada minggu terakhir 2016, kemudian pada 1 Januari 2017 sudah bertahan Rp35.000 per kilogram, kondisi serupa juga terjadi pada cabai rawit dari harga Rp65.000/kg turun menjadi Rp50.000/kg.

Mulyanto menyebutkan, pada saat kondisi harga cabai normal mampu menjual cabai hingga 100 kg/hari, namun pada saat harga melambung pasokan berkurang dan berpengaruh pada harga jual hingga awal 2017.

“Mungkin bisa turun terus kalau pasokan semakin banyak, tapi ada juga mata barang yang naik seperti bawang putih sudah seharga Rp38 ribu dari biasanya Rp35 ribu per kilogram,” sebutnya.

Sementara itu Diki, pedagang rempah lainnya menyampaikan, beberapa mata barang termasuk bahan sembilan bahan pokok, misalnya, minyak goreng curah mulai naik dari biasanya Rp20.000/bambu (isi 2 liter) naik menjadi Rp22.000/bambu.

Dia menyampaikan, memasuki awal 2017 barang pasokan dari pasar Medan Sumatera Utara seperti telur ayam justru kembali turun, dari harga sebelumnya Rp42.000/papan (isi 30 butir) kini turun menjadi Rp38.000/papan.

“Harga enceran kami masih Rp40 ribu per papan dan informasi dari distributor kami malahan harga telur akan semakin turun. Kami mendapatkan dari distributor seharga Rp38 ribu per papan,” katanya.

Diki menyebutkan, hukum pasar terhadap telur di daerah itu sangat bergantung pada pasokan ikan, apabila pasokan ikan segar menipis maka masyarakat beralih kepada telur dan ikan kaleng, saat itu harga telur biasanya naik.

Selama momen perayaan hari besar Islam yakni Maulid Nabi Muhammad SAW, permintaan akan telur dan minyak goreng curah tergolong tinggi sehingga harganya dalam dua pekan lalu bertahan tinggi. [Antara]

Related posts