Mahar politik dinilai Jadi kendala sepinya pilkada serentak 2017

Tak bisa gunakan hak pilih Pilkada 2017, IPAS minta Pemerintah Aceh evaluasi sistem
Ilustrasi Pilkada serentak 2017.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Dari 101 daerah peserta Pilkada Serentak 2017, ada sembilan yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah. Sementara temuan Tim Monitoring Pilkada 2017 menyatakan banyak daerah peserta yang situasi politiknya kurang semarak.

Pengamat politik AS Hikam menilai mahalnya biaya pencalonan menjadi faktor utama sepinya pendaftaran pasangan calon pilkada. Biaya tersebut bukan yang disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), melainkan mahar kepada partai politik atau yang dikenal dengan fenomena money politics.

“Persyaratan ini dianggap sebagai sesuatu yang menjadi kendala yang serius yakni biaya tinggi dari peserta calon. Politik Indonesia kan semakin ke sini semakin cenderung syarat dengan money politics,” kata Hikam dalam Diskusi Redbons di Jakarta Pusat, Kamis (5/1).

Masalah kedua yakni terkait rekrutmen oleh partai politik, baik untuk calon eksekutif maupun legislatif, yang dinilai masih bermasalah.

Sementara Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, mengatakan aktor utama masalah penyelenggaraan pilkada yang relatif sepi adalah partai politik. Parpol adalah gerbang utama yang menyuplai ketersediaan calon kepala daerah.

“Karena di berbagai daerah peserta parpol hanya menghasilkan satu paslon sudah pasti kampanye cuma diikuti satu paslon. Di situ yang secara substansial sesungguhnya apa yang kita rasakan lebih banyak dikontribusikan oleh partai politik,” ucap dia. [Okezone]

Related posts