Mahasiswa desak Kadisdik Subulussalam dicopot

Mahasiswa Subulussalam demo di Kantor Gubernur Aceh, untuk mendesak Plt Gubernur Aceh perintahkan Wali Kota Subulussalam untuk mencopot kepala dinas pendidikan setempat. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Mahasiswa yang berasal dari Subulussalam mendesak agar Plt Gubernur Aceh perintahkan Wali Kota Subulussalam untuk mencopot kepala dinas pendidikan setempat. Aksi itu berlangsung di depan kantor Gubernur Aceh, Jumat (6/1).

Dalam aksinya, mereka menilai Kadisdik Subulussam diduga melakukan mark up dana beasiswa. Pasalnya, tahun 2016 mahasiswa tidak mendapat beasiswa, yang dimana seharusnya didapat per tahunnya.

“Kita desak pemko Subulussalam segera untuk mencopot kadisdik, karena kami menemukan adanya praktik pungli,” kata kordinator aksi, Miswardin Hutabarat.

Ia menjelaskan, beasiswa tahun 2016 sebelumnya sudah ada anggaran. Anggaran tersebut sudah disepakati bersama oleh dinas pendidikan Subulussalam, DPRK dan mahasiswa pada Desember 2015 lalu.

Namun, lanjutnya, hingga satu tahun lebih,  mahasiswa belum juga mendapat beasiswa yang telah disepakati bersama.

Selain itu, persoalan lain ialah gaji nonsertifikasi guru selama empat Bulan belum juga dicairkan oleh Kadisdik.

Padahal, saat ini sudah memasuki anggaran baru. Namun, guru kontrak belum juga mendapat haknya.

Ditambah lagi peringkat pendidikan Kota Subulussalam semakin merosot. Sehingga mendapat raport merah dari sejumlah kalangan.

“Kami yakin ada praktik pungli di Dinas Pendidikan Subulussalam. Karena banyak anggaran pendidikan yang tidak jelas,” ungkapnya.

Untuk itu ia berharap, Plt Gubernur Aceh memerintahkan walikota Subulussalam untuk mencopot Kadisdik dan memeriksa anggaran yang ada di dinas itu.

Mahasiswa juga meminta agar diturunkannya tim saber pungli di Subulussalam. [Randi]

Related posts