Singkil (KANALACEH.COM) – Dua orang wisatawan asing yang berasal dari Negara Jerman dan Belgia sudah sebulan dikabarkan hilang di Pulau Banyak, Aceh Singkil masih belum ditemukan Tim Search And Rescue(SAR) gabungan.
Dua orang wisatawan yang hilang bernama Yvan Ghislan nico meers (38) asal Negara Belgia dan Lina Kall (31) asal Negara Jerman.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Rizkian Miliardin SIk melalui kanit Patroli Pol Air Aiptu Rahman mengatakan, hebohnya dua orang warga asing ini dikabarkan hilang karena izin pasport visanya hanya 2 Minggu sejak tanggal tanggal 5 Desember 2016, dan habis tanggal 1 Januari 2017.
Namun, kata Rahman, hingga tanggal 8 Januari 2017 ini kedua wisatawan mancanegara itu tak juga diketemukan setelah dilakukan pencarian di sejumlah Pulau oleh tim SAR gabungan.
Dikatakan, upaya pencarian pertama sudah dilakukan sejak Sabtu kemarin 7 Januari 2017 gabungan dari Pol Air, SAR Pulo banyak, Polsek Pulo banyak, TNI Koramil Pulo banyak, dan Syahbandar.
“Dalam pencarian jarak radius yang telah dilakukan, kita membentuk tiga tim dan kita bagi ke sejumlah yang kerap dikunjungi wisatawan, yaitu, pulau Sikandang, Tailana, pulau Biawak, Asok, Pulaupanjang, Rangit dan Palambak, karena cuaca mendadak ekstrim, pada pukul 04.00 wib kita hentikan pemcarian,”ujarnya.
Sebelumnya Rahman juga mengatakan kedua bule itu sampai di pulai balai tanggal 7 Desember menginap di Penginapan Laekombih. Pada saat berangkat menggunakan bekal seadanya, sedangkan tas dan barang lainnya masih tertinggal di Penginapan itu.
“Kedua nya tanpa menggunakan pemandu. Pada saat berada di Pulau asok keduanya menggunakan Kayak(Kano), dan hendak menyewa Sampan mesin robin, keliling pulau, namun karena harga tidak cocok dengan penjual jasa, mereka terus menggunakan Kayak berkeliling pulau, dan hingga sampai sebulan terakhir ini mereka belum ada kabar”, kata Rahman.
Belakangan, sambung Nakhoda tim SAR itu, beberapa informasi lain menyebutkan satu Kayak ditemukan hanyut di Pulau pinang, Aceh Singkil.”Entah itu betul atau tidak, kita akan cek keberadaannya, ” tutup Rahman. [Antara]
