Rekam jejak singkat Bambang Tri penulis Jokowi Undercover

Buku Jokowi Undercover.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, lahir di tengah keluarga yang berprofesi sebagai wartawan. Selain dirinya, ayah dan dua kakaknya juga pernah berkecimpung di bidang jurnalistik.

Kepada CNNIndonesia, kakak dari Bambang Tri, Bambang Sadono, berkisah tentang masa kecil adiknya.

Sadono yang berstatus anggota DPD itu mengatakan, Bambang Tri senang membaca buku sejak belia. Ayah mereka yang pernah bekerja sebagai koresponden media massa dan pegawai negeri sipil di Departemen Penerangan sering membawa buku ke rumah.

Bambang Tri adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Ia mulai menekuni jurnalistik saat kuliah. Sadono menuturkan, adiknya pernah bekerja di media massa lokal di Semarang, Jawa Tengah, dan media berbahasa Jepang.

Beberapa kali, kata Sadono, Bambang Tri juga pernah membantu sejumlah anggota DPR menulis opini di media massa.

Sadono mengatakan, Bambang Tri mulai menulis buku Jokowi Undercover sejak 3 Desember 2014. Bambang Tri, kata Sadono, menceritakan proses penulisan itu kepadanya.

“Dia pernah cerita, tapi saya tidak terlalu memperhatikan karena pekerjaannya memang itu. Saya juga tak pernah tanya,” ujar Sadono.

Sadono baru mengetahui buku Jokowi Undercover menuai masalah tatkala Bambang Tri ditangkap polisi akhir 2016. Ia kemudian berupaya mencari buku tersebut dan membacanya.

Belakangan, Sadono menyayangkan penggunaaan kata-kata frontal dalam buku Bambang Tri. Ia menyebut adiknya telah memaparkan data-data yang keliru.

“Saya tidak setuju seluruh isinya, tapi saya hormati ide dan pertanyaannya,” ujarnya.

Saat ini, Sadono menyebut keluarganya tengah mencari pengacara yang tepat untuk mendampingi Bambang Tri melalui proses hukum. Sejak ditetapkan Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri menjadi tersangka dugaan penyebar kebencian, Bambang Tri belum menyewa kuasa hukum.

“Ada tawaran banyak, nanti dia pilih yang mana,” kata Sadono.

Dalam buku Jokowi Undercover, Bambang Tri menyebut Jokowi memalsukan data saat menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Ia juga menududuh Jokowi memiliki hubungan dengan Partai Komunis Indonesia.

Dukungan masyarakat yang diperoleh Jokowi, kata Bambang Tri dalam bukunya, diperoleh dengan menyebar kebohongan melalui media massa. [CNN]

Related posts