JSI dukung Plt Gubernur Aceh wujudkan pilkada damai

Dukungan Hanura dan PKPI tidak sesuai dengan SK Menkumham terakhir
Ilustrasi pilkada. (Merdeka)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jaringan Survey Inisiatif mendukungannya komitmen Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Soedarmo, dalam mewujudkan Pemilihan Umum Kepala Daerah yang damai dan tanpa intimidasi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Manager Riset dan Survey JSI, Aryos Nivada, usai bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh di Meuligoe Gubernur Aceh, Senin (9/1) sore.

“Menurut JSI, apa yang telah dilakukan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh selama ini merupakan mewujud dari komitmen pelaksanaan Pilkada damai tanpa intimidasi,” ujar Aryos.

Aryos menambahkan, peringatan keras Soedarmo, kepada para Aparatur Sipil Negara agar menjaga netralitas serta menggelar sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk berpartisipasi mewujudkan Pilkada damai merupakan bentuk komitmen Gubernur Aceh menggelar Pilkada damai.

“Pemberian sanksi kepada beberapa oknum Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Jaya yang terlibat dalam kampanye salah satu pasangan calon Bupati adalah sesuatu yang sangat kami apresiasi. Langkah ini merupakan bentuk ketegasan Pak Gubernur yang sangat diapresiasi oleh JSI,” kata Aryos.

Aryos menambahkan, berdasarkan amatan JSI, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh juga selalu menyarankan para kontestaan dan pendukungnya untuk tidak melakukan kekerasan.

“Pak Soedarmo juga aktif berkoordinasi dan menggelar pertemuan dengan unsur Forkorpimda untuk merespon dinamika Pilkada dan penyelenggaraannya. Menurut JSI, Ini merupakan hal yang sangat positif,” sambung Aryos.

JSI Sarankan Pengamanan Tambahan

Aryos menambahkan, dalam pertemuan singkat tersebut, JSI juga menyarankan agar Gubernur bersama aparatur terkait untuk memberikan pengamanan tambahan di waktu rentan pelanggaran Pilkada.

“Saya menyarankan agar gubernur bisa mengkomunikasikan kepada aparat kepolisian untu memberikan pengamanan pada malam dan dini hari. Ini penting, karena selama ini kasus intimidasi dan pengrusakan Alat Peraga Kampanye dilakukan pada waktu-waktu tersebut.”

Selain itu, untuk meminimalisir dan mencegah terulangnya bentrok antar pendukung pasangan calon, JSI menyarankan agar Gubernur dapat berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memberikan pengawalan tidak hanya di lokasi kampanye tetapi juga hngga ke titik awal dan titik akhir berkumpulnya massa.

“Kejadian Aceh Timur kan terjadi di perjalanan pasca kampanye. Jika aparat terkait mendampingi tentu bentrokan antar pendukung tidak akan terjadi,” ujar Aryos.

Aryos juga menyampaikan apresiasi atas itikad baik Gubernur Aceh, baik mengundang JSI maupun lembaga lainnya, dalam rangka mendapatkan masukan demi pelaksanaan Pilkada yang aman dan damai sesuai dengan harapan masyarakat.

“Pelaksanaan Pilkada yang aman, damai dan tanpa intimidasi tentu merupakan langkah awal untuk menghasilkan pemimpin yang aik bagi masyarakat Aceh lima tahun mendatang. JSI menilai, hingga saat ini segala sesuatunya masih pada jalur yang benar dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2012,” pungkas Aryos Nivada. [Randi/rel]

Related posts