Cabup laporkan KIP Abdya ke DKPP

Cabup laporkan KIP Abdya ke DKPP
Calon bupati Abdya nomor urut 6 (tengah) dan calon wakil bupati nomor urut 10 (kiri) gelar jumpa pers di sekber jurnalis Banda Aceh, Kamis (23/2). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pasangan calon bupati Aceh Barat Daya nomor urut 6 melaporkan KIP Abdya ke dewan kehormatan penyelenggara pemilu (DKPP).

Pasalnya, pasangan tersebut menemukan adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan sebelum dan sesudah hari pencoblosan 15 Februari lalu.

Cabup Abdya, Mukhlis Muhdi kepada wartawan mengatakan, KIP Abdya tidak mensosialisasikan perubahan jumlah paslon yang tadinya 10 menjadi 9 kepada masyarakat maupun kepada pasangan lainnya.

“Sosialisasi hanya sebatas statemen KIP Abdya yang dimuat media, tapi kepada masyarakat dan paslon lain tidak ada,” katanya didampingi kuasa hukumnya dan calon wakil bupati Abdya dari nomor urut 10 saat berkunjung ke Sekber Jurnalis Banda Aceh, Kamis (23/2).

Kemudian, kata dia, pada hari pencoblosan pihaknya menduga KIP Abdya melakukan kesalahan dalam pelipatan surat suara dan tidak berpedoman pada keputusan KPU/2016. Surat suara dilipat tidak secara keseluruhan, ketika dibuka hanya menampilkan pasangan nomor urut 1 hingga 6 sedangkan 7 sampai 10 tidak terlihat.

Akibatnya, banyak suara yang rusak akibat mencoblos dua paslon sekaligus. “Ini namanya mencoblos dalam lipatan. Setidaknya suara kami rusak mencapai 5.000, karena ingin mencoblos nomor urut 6 nomor 9 juga ikut tercoblos,” ujarnya.

Dikatakannya, pada hari pencoblosan juga KPPS tidak memberikan sosialisasi mengenai jumlah paslon dan tata acara mencoblos kepada masyarakat.

Hal serupa juga dikatakan Said Azhari, calon wakil bupati dari nomor urut 10 ini mengatakan, persoalan ini sebagai bentuk kelalaian penyelenggara pilkada di Abdya yang tidak berjalan secara profesional.

Selain itu, pihaknya banyak menemukan money politic yang dilakuakan oleh salah satu paslon di Abdya. Kemudian, katanya, pihaknya sempat menangkap pelaku pemberi uang kepada masyarakat menjelang pencoblosan. Ia berpendapat dari serangkaian pilkada di Abdya, pilkada kali ini yang terburuk.

“Kalau pilkada sebelumnya itu berjalan secara baik. Namun kali ini banyak ditemukan kecurangan,” kata dia.

Tambahnya, Ia mengaku dalam pesta demokrasi pihaknya siap menerima kekalahan apabila dilakukan dengan proses yang profesional.

Sebelumnya, dari informasi yang didapatkan tiga pasangan calon bupati Abdya yang berasal dari nomor urut 3,6 dan 10 akan melaporkan KIP Abdya ke DKPP.

Namun, hingga berita ini diturunkan hanya pasangan nomor urut 6 yang sudah melayangkan surat ke DKPP. [Randi]

Related posts