Begini cara ilmuwan mengukur pedasnya cabai

Begini cara ilmuwan mengukur pedasnya cabai
(Antara)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Rasa pedas yang ditimbulkan saat makan cabai memiliki level yang berbeda. Tak hanya jumlah yang dikonsumsi, jenis cabai juga sangat memengaruhi tingkat kepedasan. Di dunia ilmu pengetahuan sendiri, pedasnya cabai ternyata dapat diukur bahkan memiliki satuan tersendiri.

“Sebenarnya ada dua cara untuk mengukur kepedasan cabai, cara pertama dengan kuantitatif cara kedua dengan subjektif,” kata Bapak Teknologi Pangan Indonesia, F G Winarno saat ditemui, Rabu (1/3).

Metode kuantitatif, lanjut Winarno, menggunakan alat khusus untuk mengukur gelombang maksimum cabai. Hasilnya diukur menjadi kadar capsaicin atau zat kimia yang menimbulkan rasa pedas pada cabai. Satuan untuk mengukur kadar capsaicin ini adalah Part per Million (PPM) atau Part per Billion (PPB).

“Kalau subjektif, dilakukan oleh ahli penyicip rasa yang sudah terlatih. Kemudian diutarakan dalam satuan Scoville Heat Unit (SHU),” kata Winarno.

Cabai yang diperdagangkan di pasar internasional menurut Winarno harus mencapai ukuran minimal 480.000 SHU.

“Cabai rawit yang biasa itu 700.000 SHU. Tertinggi di dunia ada lebih dari satu juta SHU, namanya ghost chili, bisa sampai tiga juta SHU juga,” jelas Winarno.

Ghost chili atau disebut juga ‘naga jolikia’ adalah cabai yang tumbuh di daerah timur laut India. Kata Winarno, saat cabai ini dijual harus ada informasi yang jelas baik dari penjual dan pembeli mengenai kepedasan cabai super pedas ini. [Kompas]

Related posts