Usai Pilkada, 3 kasus penembakan terjadi di Aceh

Polisi lepas tembakan saat tangkap tersangka narkoba di Aceh Utara
Ilustrasi penembakan.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Aceh telah usai. Namun pasca pencoblosan dan rekapitulasi, sejumlah aksi penembakan mulai terjadi. Polisi tidak bisa memastikan sejumlah kasus teror berkaitan dengan Pilkada Aceh atau tidak.

“Dari kasus yang terjadi sejak 15 Februari, belum ada yang terbukti menyangkut Pilkada,” kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol. Goenawan, Senin (6/3).

Terhitung sejak 15 Februari 2017, setidaknya tiga kasus penembakan terjadi di Serambi Mekkah. Kasus pertama saat seorang Keuchik (Kepala Desa) di Blang Rambong, Kecamatan Bandar Alam, Aceh Timur, Mukhlis ditembak aparat saat diduga menjadi bandar sabu, Jumat 24 Fabruari 2016.

Ia diduga sebagai salah satu bandar sabu di daerah tersebut. Aparat kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal Polda Aceh membekuk pelaku dengan menyarangkan timah panas di paha kanan dan bahu kiri pelaku. Peristiwa itu terjadi di Gampong (Desa) Seunebok Banteng, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

Menurut polisi, tembakan terpaksa dilancarkan lantaran pelaku berusaha kabur. Nahas, nyawa Muhlis tidak dapat diselamatkan. Ia meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara. Dari tangan sang Keuchik, polisi menemukan barang bukti 200 gram sabu.

Kasus selanjutnya yang masih hangat ialah penembakan dua warga Gampong Peunarun Baru, Kecamatan Peunarun, Kabupaten Aceh Timur Minggu, 5 Maret 2017 dini hari. Diduga empat orang tidak dikenal sebagai pelaku penyerangan tersebut kabur menggunakan tiga sepeda motor.

Dua korban yakni Juman dan Misno terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah peluru pelaku mengenai tubuh keduanya. Juman terkena di bagian leher sebelah kanannya. Ia disebut sebagai salah satu simpatisan calon gubernur Aceh. Sementara Misno yang disebut mengintip aksi itu, turut menjadi korban setelah tembakan pelaku mengenai perut sebelah kiri korban.

Kemudian yang paling baru ialah penembakan Posko Rakyat Pidie di Kecamatan Ulei Cot Seupeng, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie. Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun polisi menduga pelaku yang berjumlah dua orang tersebut menyarangkan hingga enam tembakan ke arah posko.

Kapolres Pidie, AKBP Ali Khadafi menyebut setelah melancarkan aksinya, mereka lalu kabur ke jalan yang berada di samping posko, menuju ke pemukiman penduduk. Aparat kepolisian sempat melakukan pengejaran, namun belum membuahkan hasil. Pihaknya juga telah membentuk tim untuk memburu pelaku.

Posko Rakyat Pidie diketahui merupakan salah satu posko tim pemenangan paslon nomor urut dua di Kabupaten Pidie, yakni Roni Ahmad – Fadlullah. Mereka merupakan pemenang Pilkada di Kabupaten Pidie usai rekapitulasi suara 48 persen, mengalahkan dua pesaing lainnya.

“Kita masih menganggap kasus ini sebagai kriminal umum murni. Sebelum kita temukan pelakunya, masih kita anggap sebagai kriminal murni, tidak ada sangkut paut dengan Pilkada. Kita tidak mau berandai-andai,” pungkasnya. [Okezone]

 

Related posts