Kejatuhan bursa Jepang, IHSG berakhir memerah

Sektor properti dorong IHSG ditutup menguat ke 5.644,15
Ilustrasi - IHSG. (Sindo)

Jakarta (KANALACEH.COM0 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup masih sulit keluar dari zona merah, usai kehilangan 9,00 poin atau setara dengan 0,16% ke level 5.534,09. Tren negatif bursa saham Tanah Air hari ini mengiringi kejatuhan mayoritas bursa Asia.

Pada sesi pembukaan pagi tadi, IHSG turun 37,70 poin atau 0,68% ke level 5.505.40 yang hingga sesi I masih tertekan di posisi 5.513,03 atau menyusut 30,07 poin setara dengan 0,54%. Sedangkan kemarin pasar saham dalam negeri menguat menjadi 5.543,09 lewat tambahan 9,10 poin atau 0,16%.

Di akhir perdagangan sore, sektor saham bergerak variatif saat konsumen menjadi sektor dengan pelemahan terdalam 0,96% diikuti pertanian 0,71%. Di sisi lain penguatan tertinggi terjadi pada perdagangan yang berkurang 0,47% dan keuangan dengan penyusutan sebesar 0,27%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia siang ini tercatat sebesar Rp8,91 triliun dengan 15,74 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp104,28 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,17 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,28 triliun. Tercatat 136 saham naik, 208 melemah dan 103 mendatar.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp200 menjadi Rp11,200, PT Unggul Indah Cahaya Tbk. (UNIC) meningkat Rp80 menjadi Rp2.580 dan PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) bertambah Rp75 menjadi Rp5.700.

Sedangkan saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) berkurang Rp375 menjadi Rp65.425, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp75 menjadi Rp8.400 serta PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) menyusut Rp50 menjadi Rp2.570.

Seperti dilansir CNBC, Rabu (22/3) bursa saham Jepang berakhir anjlok, ketika yen bergerak lebih kuat setelah uji coba rudal Korea Utara (Korut) disebutkan telah gagal. Tercatat indeks Nikkei Jepang menyusut 2,13% atau 414,5 poin di level 19.041,38, saat indeks Topiz merosot 2,12% atau 33,2 poin menjadi 1.530,2.

Kondisi ini terjadi saat yen cenderung berada pada jalur positif terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level 111.4, dengan kecenderungan melambat hari ini. Namun relatif tinggi bila melihat pencapaian dalam sepekan. Analis memperhitungkan maraknya aksi jual pada indeks Nikkei, salah satunya juga didorong akibat yen yang lebih kuat.

Di seberang Selat Korea, indeks Kospi jatuh sebesar 10 poin untuk berakhir pada level 2.168,3, sementara won Korea diperdagangkan pada posisi 1121.78. Mayoritas pergerakan saham mixed saat Firstec naik 1,21%, Speco kehilangan 0,4% dan Victek kembali tergelincir mencapai 1,88%.

Pelemahan juga terjadi pada beberapa perusahaan Jepang yang lebih rendah pada akhir perdagangan sore, di antaranya Kawasaki Heavy Industries ambruk 3,92%, Komatsu jatuh 1,96% diikuti pelemahan Maywa industri yang berkurang 2,21%. Hal sama juga terjadi pada indeks Australia yang ditutup turun 1,56% atau 90.1 poin di posisi 5.684,5.

Empat saham bank nasional Australia mendapatkan pukulan keras, saat saham Australia and New Zealand Banking Group menyusut 2,57%, Commonwealth Bank jatuh 2,03% diikuti Westpac yang tergelincir 2,42% dan National Australia Bank lebih rendah 1,58%. Pasar saham di daratan China tidak terkecuali juga memerah dipimpin pelemahan komposit sebesar 0,5% atau 16,2 poin di level 3.245,4.

Sedangkan komposit Shenzhen alami pengurangan hingga 0,29% atau setara dengan 6,1 poin ke level 2.037,89. Sementara index Hang Seng di Hong Kong anjlok cukup dalam pada perdagangan sore ini yakni mencapai 1,11% atau setara dengan 272,71 poin menjadi 24.320,41. [Sindo]

Related posts