IHSG melambung tinggi ke Level 5.680

IHSG Berakhir Kokoh di Level 5.567
Ilustrasi IHSG.

Jakarta (KANALACEH.COM) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup masih kokoh di zona hijau, usai meroket ke level tertinggi 5.680,24 dengan tambahan 3,26 poin atau 0,06%. Tren penguatan bursa saham Tanah Air terjadi saat mayoritas bursa utama Asia melemah, dipimpin kejatuhan pasar saham Jepang hingga lebih dari 1%.

IHSG pada pembukaan tadi pagi dibuka kehilangan 10,19 poin atau 0,18% ke level 5.666,79 dan terus berlanjut hingga sesi I yang menyusut ke level 5.650,88 setelah turun 26,10 poin atau setara dengan 0,46%. Sedangkan pasar saham dalam negeri kemarin berakhir melompat tinggi 25,16 poin atau 0,45% ke level 5.676,98.

Sektor saham dalam negeri secara keseluruhan berada dalam jalur negatif, dengan pelemahan terdalam terjadi pada infrastruktur minus 1,60% diikuti pertambahan yang kehilangan 1,46%. Sementara sektor keuangan menjadi satu-satunya yang menguat mencapai 1,73%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,57 triliun dengan 8,63 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing sebesar Rp281,7 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,64 triliun. Tercatat 137 saham menguat, 197 melemah dan 115 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) naik Rp430 menjadi Rp2.180, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) bertambah Rp325 menjadi Rp6.400 dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) meningkat Rp310 menjadi Rp2.330.

Di sisi lain saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan sore yakni PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) menyusut Rp270 menjadi Rp4,700, PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) berkurang Rp50 menjadi Rp1.150 serta PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) turun Rp40 menjadi Rp250.

Seperti dilansir CNBC, Kamis (6/4) pasar saham Asia sebagian besar lebih rendah pada perdagangan sore hari ini, di tengah fokus investor kepada pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Menjelang pertemuan, Trump menyatakan bahwa Korea Utara akan menjadi sorotan setelah melakukan uji rudal balistik.

Perdagangan AS dan China juga akan menjadi sorotan dalam pertemuan kedua pemimpin dalam agenda dua hari, meskipun diyakini tidak akan membuah hasil terbosan besar. “Harapan pasar sangat rendah untuk hasil yang nyata dalam hal perdagangan dan mata uang dari pertemuan ini,” dalam sebuah catatan.

Bursa saham Jepang, indeks Nikkei ditutup merosot ketika yen melanjutkan tren penguatan. Nikkei 225 jatuh mencapai sebesar 1,40% atau 264,21 poin untuk berakhir pada level 18.597,03 dan Topix turun 1,63% atau 24,48 poin untuk menutup hari pada posisi 1.480,18.  Yen diperdagangkan pada posisi tertinggi dalam empat setengah bulan di level 110.50 saat melawan USD.

Di sisi lain pasar saham di daratan China, komposit Shanghai lebih tinggi 0,35% atau setara dengan 11,29 poin untuk berakhir menjadi 3.281,60, sementara komposit Shenzhen meningkat 0,297% atau 6 poin di posisi 2.029,21. Sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 127,08 poin atau 0,52% pada perdagangan sore.

Beberapa saham yang melemah di antaranya yakni Toshiba yang ditutup tergelicir 0,05% untuk menjadi 214.8 yen, saat perusahaan yang bermarkas di Tokyo, Jepang itu sebelumnya melaporkan perusahaannya di sektor nuklir. Selain itu saham produsen mobil Jepang juga berjatuhan di belakang penguatan Yen. Honda ditutup menyusut 1.93% menjadi 3,148 yen, sementara saham Toyota jatuh 1,68% untuk mengakhiri hari di level 5,810 yen.

Pembuat mobil asal Korea Selatan (Korsel) juga berada di bawah tekanan dalam perdagangan Asia. Tercatat saham KIA Motors berkurang 0,28% menjadi 35,850, sedangkan Hyundai Motor anjlok sebesar 1% di akhir perdagangan menjadi 148.000 won. Tekanan kepada perusahaan otomotif asal Korsel dipengaruhi minimnya penjualan mobil di China dan Amerika Serikat. [Sindo]

Related posts