Jakarta (KANALACEH.COM) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali melakukan penyesuaian tarif listrik untuk golongan 900 voltampere (VA). Penyesuaian tarif listrik ini merupakan kebijakan pemerintah untuk menerapkan subsidi tepat sasaran, dengan melakukan penyesuaian tarif untuk golongan 900 VA secara bertahap menuju tarif keekonomian mulai 1 Januari 2017.
Penyesuaian tarif listrik ini tercantum dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero). Berdasarkan beleid tersebut, penyesuaian tarif akan terjadi pada 1 Januari 2017, 1 Maret 2017, dan 1 Mei 2017,dengan perubahan sekitar 30% pada setiap tahapnya. Artinya, mulai Mei 2017 tarif listrik untuk golongan 900 VA sudah tidak lagi disubsidi.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM Sujatmiko menyebutkan, tarif listrik rumah tangga 900 VA rumah tangga mampu per 1 Januari 2017 disesuaikan menjadi Rp 791/kWh. Kemudian pada 1 Maret 2017 disesuaikan lagi menjadi Rp1.034/kWh.
“Terakhir pada 1 Mei 2017 disesuaikan lagi dari Rp 1.034/kWh menjadi Rp 1.352/kWh,” katanya di Jakarta, Selasa (2/5).
Dia menegaskan bahwa tarif listrik untuk masyarakat tidak mampu tetap disubsidi dan tidak naik pada 1 Mei 2017. Sebanyak 4,1 juta pelanggan listrik rumah tangga 900 VA yang tidak mampu tidak mengalami kenaikan tarif dan tetap disubsidi.
Demikian halnya dengan 27 juta pelanggan listrik rumah tangga 450 VA juga tidak mengalami kenaikan. Rumah tangga tidak mampu tersebut menikmati tarif listrik bersubsidi dengan membayar sekitar Rp 605/kWh untuk golongan 900 VA dan Rp 415/kWh untuk golongan 450 VA.
“Pelanggan 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu tetap menerima subsidi 100%. Yang dilakukan pemerintah saat ini adalah membuat subsidi listrik menjadi tepat sasaran, bukan menambah beban masyarakat. Subsidi hanya diberikan kepada masyarakat tidak mampu yang memang perlu dibantu,” imbuh dia.
Menurutnya, anggaran subsidi listrik dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 tetap dialokasikan. Anggaran tersebut telah mempertimbangkan skenario penyesuaian tarif listrik untuk golongan pelanggan rumah tangga 900 VA rumah tangga mampu.
Penerapan subsidi listrik tepat sasaran akan menghemat penggunaan anggaran negara, terutama subsidi energi. Kebutuhan subsidi listrik tahun 2017 dialokasikan sebesar Rp44,98 Triliun. Angka ini menurun dari kebutuhan subsidi listrik tahun 2016 yaitu sebesar Rp56,55 Triliun.
“Anggaran hasil penghematan dari subsidi listrik tepat sasaran akan memberikan ruang fiskal yang lebih leluasa bagi Pemerintah untuk melaksanakan program pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur untuk pemerataan kesejahteraan rakyat,” jelas Sujatmiko.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan hasil verifikasi PLN, hanya 4,1 juta pelanggan listrik rumah tangga 900 VA yang layak disubsidi.
“Sehingga terdapat sekitar 19 juta pelanggan dari total 23,1 juta pelanggan listrik rumah tangga 900 VA yang tidak layak disubsidi dan mengalami penyesuaian tarif,” tandasnya.
Adapun skema penyesuaian tarif listrik bagi 18,7 juta pelanggan 900 VA di 2017:
Tarif untuk rumah tangga daya 900 VA ada 2, yaitu
1. R-1/900 VA (Rumah Tangga Tidak Mampu), dan
2. R-1/900 VA (Rumah Tangga Mampu)
Tarif yang berubah: R-1/900 VA Rumah Tangga Mampu:
1. 1 Januari-28 Februari: Rp 791/kWh;
2. 1 Maret-30 April: Rp 1.034/kWh;
3. 1 Mei-31 Juni: Rp 1.352/kWh;
4. 1 Juli: ikut dalam mekanisme tariff adjustment. [Sindonews]