Zaini: Pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara

KNPI usul Zaini Abdullah jadi Wali Nanggroe
Dokumentasi - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Selasa (2/5). (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara yang selama ini dianggap mempunyai peran penting dalam memperjuangkan pendidikan.

Dengan kesepakatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ditetapkan pada tanggal lahirnya Ki Hadjar Dewantara, yaitu 2 Mei 1889, hal ini karena banyaknya kontribusi berupa gagasan, pemikiran, maupun terawang masa depan yang telah menjadi acuan pada pembangunan pendidikan nasional di indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy pada upacara peringatan Hardiknas 2017 yang digelar di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Selasa (2/5).

“Dengan tanpa bermaksud mengecilkan peran para tokoh pendidikan yang lain, peran Ki Hadjar Dewantara awal perintisan pendidikan nasional memang besar,” kaca Zaini.

Sambung Zaini, beberapa pandangan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah, pertama Panca Dharma yang dalam dunia pendidikan beralaskan lima dasar, yaitu kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Selanjutnya, Kon-3 yaitu penyelenggaraan pendidikan harus berdasarkan asas kontinuitas, konvergensi dan konsentris. “Proses pendidikan perlu berkelanjutan, terpadu, dan berakar di bumi tempat dilangsungkan proses pendidikan,” kata Zaini.

Dan yang terakhir, kata Zaini, Tri Pusat Pendidikan yang berarti pendidikan berlangsung ditiga lingkungan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. “Saling berhubungan simbiotis dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain,” katanya.

Pada upacara peringatan Hardiknas tersebut diikuti ribuan pelajar tingkat SD, SMP dan SMA sederajat, serta para guru dan para pimpinan SKPA. [Fahzian Aldevan]

Related posts