Peserta PENAS KTNA kagumi Mesjid Baiturrahman

Suasana samping kiri Mesjid Baiturrahman, pada perhelatan Penas KTNA, peserta Penas ramai mengunjungi tempat ini. (Kanal Aceh/Randi)
Salah satu mesjid bersejarah di Aceh, Mesjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu tujuan objek wisata bagi peserta pekan nasional kontak tani-nelayan andalan (Penas KTNA ke XV). Mereka mengagumi keindahan dan arsitektur mesjid itu.

Mesjid yang sudah terpasang payung elektrik seperti mesjid Nabawi di Madinah Arab Saudi itu menjadi daya tarik bagi peserta Penas KTNA dari seluruh Indonesia.

Pantauan kanalaceh.com, usai pembukaan Penas oleh presiden Jokowi di stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Sabtu (6/6), peserta langsung berbondong-bondong menuju mesjid Raya Baiturrahman.

Salah seorang peserta Penas KTNA yang berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulhamdi mengatakan, ia dan rombongan dari NTB sengaja untuk menyempatkan diri berkunjung ke mesjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut.

Menurutnya dari berbagai media, selain mempunyai nilai sejarah, Mesjid Baiturrahman juga pernah menyelamatkan warga dari derasnya stunami 2004 silam.

“Hal inilah yang membuat saya takjub dan ketika ke Aceh saya harus mengunjungi tempat ini,” katanya saat dimintai tanggapannya terhadap mesjid Raya Baiturrahman di lokasi.

Kini, rasa penasarannya pun terjawab. Ketika menginjakkan kaki pertama kali ke Banda Aceh ia selalu penasaran ingin mengunjungi mesjid yang akan dijadikan pusat pengembangan peradaban Islam terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Disamping itu, 12 payung elektrik yang terpasang dihalaman Mesjid Raya Baiturrahman menjadikan Mesjid ini tampak megah dan menjadikannya latarbelakang swafoto bagi pengunjung yang berada di lokasi mesjid.

Sementara, seorang peserta Penas yang berasal dari Jawa Timur, Syafie Anhar mengatakan semenjak ia berada di mesjid Baiturrahman, ia teringat dengan keindahan mesjid Nabawi. Menurutnya, meski tak sama persis, namun pancaran aura keislamannya sangat terasa.

“Kalau di Mekkah kan kota suci bagi umat islam dan di Aceh kota yang terkenal dengan syariat islamnya, apalagi keduanya memiliki mesjid yang hampir menyerupai,” ungkapnya.

Mesjid Raya yang sedang direnovasi tersebut tidak memperbolehkan pengunjung berada di halaman Mesjid, namun pengunjung masih antusias mengabadikan dirinya dengan berfoto di sisi kanan – kiri dan belakang mesjid.

Pengamatan kanalaceh.com, memasuki waktu sholat Ashar, sebagian pengunjung peserta Penas KTNA Di lokasi mesjid, menyempatkan diri untuk menunaikan sholat di Mesjid Raya Baiturrahman.

Selain itu, tentu saja mesjid ini menjadi destinasi wisata islami yang menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri. Menawarkan kenyamanan bagi umat muslim yang ingin beribadah sekaligus bagi wisataman yang datang.

Diketahui, pada tahun 2016 lalu Masjid Raya Baiturrahman menyabet predikat daya tarik wisata terbaik dalam kompetisi Pariwisata Halal Nasional dan Kompetisi Pariwisata Halal Dunia di Abu Dhabi.  Sehingga Mesjid ini  layak dijadikan salah satu destinasi wisata halal yang berada di pusat kota Banda Aceh. [Randi]

Related posts