Polresta Lampung ungkap jaringan terbesar ganja dari Aceh

Penanam pohon ganja di Aceh Besar diduga pemain lama
Ilustrasi. Polresta Banda Aceh mengamankan dua tersangka dan alat bukti pohon ganja yang disita dari lokasi ladang ganja di Aceh Besar, Senin (30/1). (Kanal Aceh/Randi)

BANDAR LAMPUNG (KANALACEH.COM) – Polresta Bandar Lampung berhasil mengungkap jaringan peredaran ganja terbesar asal Aceh. Menurut Kapolresta Bandar Lampung Kombes Murbani Budi Pitono berdasarkan barang bukti (BB) yang disita, narkoba jenis ganja tangkapan terbesar.

“Untuk BB, tertinggi ganja sebanyak 256 paket dengan berat 256,025 kilogram. Disusul sabu 46,77 gram serta ekstasi 24 butir. Sebagian BB masih dalam proses uji laboratorium,” kata Murbani dalam ekspos hasil Operasi Antik Krakatau 2017 Polresta Bandar Lampung di Joglo Mapolresta, Bandar Lampung, Jumat (12/5).

Perhatian khusus diberikan pada ganja yang terungkap saat hendak dikirimkan dari Pelabuhan Panjang lewat jalur tol laut menuju Pulau Jawa. Seluruh ganja yang disita juga merupakan bagian dari jaringan Aceh.

“Sebelumnya pengiriman lewat Pelabuhan Bakauheni, tahun ini mulai terungkap usaha pengiriman lewat jalan tol laut Pelabuhan Panjang. Kami sekarang sedang bekerjasama dengan pihak Pelabuhan Panjang untuk membuat semacam tempat pemeriksaan terpadu. Selain narkoba, bisa juga buat pemeriksaan barang terlarang lainnya. Seperti daging celeng, satwa dilindungi atau barang terlarang lainnya bisa dicegah keluar Pulau Sumatera,” kata Murbani didampingi Kasatresnarkoba Kompol Rosef Efendi dan para Kapolsek jajaran.

Sedangkan narkotika jenis sabu, seluruhnya merupakan sabu yang memang untuk diedarkan di Bandar Lampung dan sekitarnya. Bukan untuk sekadar melintas sebelum menuju Pulau Jawa. Menurut Murbani baik dari tersangka maupun BB, hasil operasi tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. [Lampungpro]

Related posts