Jangan gunakan media sosial sebagai penyulut konflik SARA

Jangan gunakan media sosial sebagai penyulut konflik SARA
Pertemuan forum damai di Gedung Kesbangpol Langsa, Kamis (18/5). (Kanal Aceh/Erza)

Langsa (KANALACEH.COM) – Di Era keterbukaan informasi dan komunikasi, media sosial janganlah dijadikan sarana penyulut konflik SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Sebab, dampaknya akan mengundang amarah dan perdebatan yang bisa memancing perpecahan kebangsaan.

Akan tetapi masih banyak pengguna media sosial yang menyalahgunakan penggunaan kecanggihan aplikasi ini. Seharusnya digunakan sebagai pertemanan, persahabatan dan saling menukar mengenal ilmu pengetahuan.

Seperti yang terjadi di Kota Langsa, seorang pengguna medsos baru-baru ini menggugah gambar yang menyinggung salah satu Organisasi Islam sehingga berujung dengan percekcokan pada salah satu akun facebook Eric Dzeko, yang ditanggapi oleh akun facebook Arif Fadillah.

Dan peristiwa ini terus berkembang yang akhirnya ditangani pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Langsa, dengan menghadirkan ormas Islam, WNI keturunan, OKP, para tokoh dan MPU Kota Langsa, Kamis (18/5) di gedung kesbangpol setempat.

Seperti dikatakan Letkol (Purn) Alibasyah Tanjung menjelaskan bahwa jangan menggunakan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk menyulut konflik SARA, khususnya di Kota Langsa.

“Untung, hal ini masih bisa diantisipasi berkat itikad baik semua pihak demi menjaga kerukunan umat beragama yang telah berjalan baik selama puluhan tahun di Langsa,” ujarnya.

Kemudian ditegaskan Alibasyah Tanjung lagi, agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi, kita hidup berdampingan harus rukun dan damai. “Jangan mudah terperangkap dengan gesekan gesekan yang menyulut konflik SARA,” katanya.

Sementara Hamdani selaku Ketua Umum Muhammadiyah meminta permohonan maafnya kepada kaum Muslim lainnya khususnya di Kota Langsa, dikarenakan dalam komentarnya dia juga menyalahkan masyarakat pribumi. “Kita tahu masyarakat pribumi merupakan warga muslim,” ujar Hamdani.

Selanjutnya, Chairuddin Ciawi selaku anggota Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Langsa, menyatakan pihaknya tetap menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Apalagi saat ini umat Islam di Aceh segera menghadapi bulan suci Ramadhan. [Erza]

Related posts