Anak sapi berwajah mirip manusia disembah warga

Anak sapi berwajah mirip manusia disembah warga
Para penduduk desa di Uttar Pradesh, India utara, datang ke penampungan hewan untuk melihat dan menyembah anak sapi yang lahir dengan wajah mirip wajah manusia. (Cover Asia Press)

New Delhi (KANALACEH.COM) – Para penduduk desa di India utara ramai-ramai mendatangi tempat penampungan hewan untuk melihat dan menyembah anak sapi yang terlahir dengan wajah menyerupai wajah manusia. Anak sapi yang mati sejam setelah lahir itu dianggap sebagai inkarnasi Dewa Wisnu.

Bagian kepala anak sapi yang dianggap mirip dengan wajah manusia adalah mata, hidung dan telinga. Bangkai anak sapi itu ditempatkan di penampungan hewan di Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, India utara.

Dalam sebuah rekaman video, para penduduk desa memberikan karangan bunga untuk anak sapi yang diletakkan di kotak kaca. Mereka kemudian membungkukkan badan sebagai simbol penyembahan atau pemujaan sebelum hewan itu dikremasi.

Penduduk desa percaya bahwa anak sapi itu merupakan “Gokaran” salah satu inkarnasi Dewa Wisnu. Mereka berencana membangun kuil suci untuknya.

“Dewa telah lahir dari tubuh seekor sapi lokal,” kata Mahesh Kathuria, 50, seorang pengusaha lokal yang datang untuk melihat anak sapi tersebut.

”Kami datang ke sini untuk mencari berkahnya, secara keagamaan. Ini adalah inkarnasi  Wisnu. Kami percaya ini adalah karakter serupa yang disebutkan dalam Bhagavata Puran, sebuah kitab agama Hindu,” ujarnya.

Raja Bhaiya Mishra, 55, manajer di tempat penampungan hewan menganggap kelahiran anak sapi itu sebagai keajaiban.”Merupakan keajaiban bahwa anak sapi lahir di tempat penampungan ini,” ujarnya.

”Ribuan orang telah berada di sini untuk melihatnya. Kami akan mengkremasinya dalam tiga hari dan sebuah kuil akan dibangun untuknya,” ujarnya.

Meski anak sapi itu disakralkan, namun seorang dokter hewan mencoba membuang takhayul yang bermunculan.

Dr Ajay Deshmukh, dokter hewan senior di Wildlife SOS, di India, mengatakan; ”Ini adalah kasus anomali anatomis”.

”Jika gen tidak berkembang dengan baik atau ada kesalahan, ini menyebabkan kelainan struktur ganda, dan anomali semacam itu terjadi,” katanya, seperti dikutip dari Daily Mirror, Minggu (4/6). [Sindonews]

Related posts