Jalur kereta Aceh-Riau ditargetkan rampung tahun 2019

Jalur kereta Aceh-Riau ditargetkan rampung tahun 2019
Ilustrasi - Pekerja melakukan pengerjaan jalur kereta api Trans Sulawesi di Desa Telumpanua, Kecamatan Tanete Riau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Rabu (25/11/2015). (Antara Foto)

Medan (KANALACEH.COM) – Pembangunan jalur kereta api yang dapat dihubungkan dari Aceh hingga Riau terus dikebut. Ditargetkan pembangunan akan rampung tahun 2019 mendatang. Untuk proyek pembangunan jalur ini, pemerintah juga telah menganggarkan dana sekira Rp5 triliun.

“Tahun ini mulai kita kerjakan, baik untuk koneksi Aceh-Sumatra Utara maupun Sumatra Utara-Riau. Sudah ada anggaran yang dikucurkan senilai Rp2,5 Triliun. Tahun depan juga sudah kita minta Rp1,5 triliun lagi,” ujar Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edy Nursalam di Medan, Kamis (28/9).

Edy memaparkan, untuk koneksi Sumut-Aceh, tahun ini akan dibangun jalur penghubung Binjai-Besitang. Selanjutnya nanti jalur tersebut akan disambungkan hingga ke Langsa, Aceh.

Sementara koneksi Sumut-Riau, tahun ini akan dibangun jalur Rantau Prapat-Kota Pinang sejauh 40 kilometer. Jalur itu kemudian akan disambungkan ke Duri dan ke Pelabuhan Dumai.

“Jadi ini akan sangat potensial mendorong kegiatan pergerakan barang dan juga perekonomian masyarakat di tiga provinsi tersebut,” jelasnya.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Utara, Amanaj Gappa mengatakan, untuk penyelesaian jalur Aceh-Riau itu, mereka telah menandatangani kontrak dengan 83 perusahaan kontruksi dan konsultan. Baik itu perusahaan lokal di Sumatra Utara, Aceh dan Riau, maupun perusahaan nasional dan BUMN.

Sementara untuk anggaran dari Rp2,5 triliun yang sudah dikucurkan tahun ini sekira 50%. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan konstruksi maupun pengadaan lahan.

“Seluruh kegiatan di tahun 2017 itu sekitar Rp2,5 triliun meliputi kegiatan di Aceh, Medan dan ke arah Rantau Prapat-Kota Pinang dan Bandar Tinggi-Kuala Tanjung. Ada yang reaktivasi, jalur baru, lalu ada yang teknologi baru seperti jalan layang. Memang agak rendah serapannya, tapi ini sedang kita percepatan. Masih ada tiga bulan lagi. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa 60-70 Persen,” pungkasnya.

Pembangunan jalur kereta api Aceh-Riau merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Trans Sumatera agar dapat sesuai target tahun 2019, pemerintah berharap swasta ambil peran dalam berinvestasi di mega proyek ini.

Pasalnya pemerintah memiliki keterbasan anggaran. Pemerintah menskemakan proyek itu 30% pembiayaan pemerintah dan 70% swasta. [Sindonews]

Related posts