BNN bikin konsep pengedar ganja di Aceh alih profesi

Ini kriteria pengganti Buwas menurut Nasir Djamil
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso. (detik)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) menyebut narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja. Buwas juga menyebut salah satu wilayah di Indonesia dengan kualitas ganja terbaik adalah di Aceh.

Namun, menurut Buwas, hal itu bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan. Dia menyebut BNN tengah merancang konsep untuk menanggulangi persoalan itu.

“Jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan adalah ganja, sebesar 44 persen. Tanaman ganja tumbuh subur di Indonesia, bahkan disebut wilayah Aceh merupakan wilayah di mana tanaman ganja tumbuh subur dan berkualitas, diakui secara internasional,” kata Buwas dalam Seminar Nasional ‘Pembangunan Alternatif untuk Aceh Bersih Narkoba’ di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (11/10).

Hadir pula dalam acara itu Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dan Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Buwas menyebut konsep menanggulangi ganja di Aceh adalah dengan memberdayakan pengedar untuk beralih profesi. Guna mewujudkan itu, Buwas membutuhkan bantuan dari kementerian dan lembaga terkait.

“Pada dasarnya berangkat dari ide untuk memberdayakan para pengedar untuk beralih profesi. Saat ini, sejak 2016 sampai 2018, kami sedang dalam tahap pembangunan kepercayaan atau trust building di wilayah yang dimaksud. Rencananya, 2019 sampai 2024 tahap implementasi program serta tahap pengembangan agrowisata pada 2025,” kata Buwas.

“Tentu ini tidak akan berhasil apabila tidak didukung seluruh kementerian/lembaga di Indonesia, termasuk komponen kewilayahan di Aceh,” sambung Buwas.

Sebagai contoh, Buwas menyebut suatu daerah di Vietnam yang dulu terkenal akan tanaman ganja tapi kini sudah diberantas. Caranya, menurut Buwas, membuat masyarakatnya beralih profesi dari pengedar ganja menjadi petani.

“Perekonomiannya pun bagus. Masyarakat sudah beralih profesi menjadi petani dan para anak-anak mudanya pun menjalani kegiatan yang lebih produktif dan positif,” ucap Buwas. [Detik.com]

Related posts