Kasus pembakaran di Bireuen, anggota DPR minta polisi wajib bertindak

Kasus pembakaran di Bireuen, anggota DPR minta polisi wajib bertindak
Anggota DPR RI asal Aceh, Muslim Ayub. (googleimages)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Anggota DPR RI asal Aceh, Muslim Ayub, meminta aparat kepolisian bersikap proaktif menyikapi aksi pembakaran pondok para pekerja pembangunan Masjid At Taqwa Muhammadiyah di Desa Sangso, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen pada Selalu (17/10) lalu.

Menurutnya, kekerasan intoleransi ini tidak bisa didiamkan, karena bisa menjadi bara konflik yang dapat menggangu keharmonisan sesama umat seagama.

Dalam siaran persnya kepada Kanalaceh.com, Muslim meminta kepada pihak kepolisian tidak perlu menunggu adanya laporan baru bekerja.

“Aksi seperti ini merupakan delik umum yang tanpa dilaporkan pun polisi wajib bertindak. Harus ditemukan siapa pelaku dan dalang dibalik pembakaran tersebut. Termasuk motifnya,” ujar Muslim.

Informasi yang aksi ini dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai pendukung aswaja. “Mencermati kasus ini, saya menduga ini sudah direncanakan dengan sengaja,” jelasnya.

Ditambahkan Muslim Ayub, aksi kekerasan intoleransi yang dialami Muhammadiyah di Kabupaten Bireuen bukan yang pertama.

Beberapa tahun lalu, sambungnya, aksi serupa pernah terjadi penolakan dan gangguan terhadap pembangunan rumah ibadah di Kecamatan Juli, Bireuen. Beruntung aksi ini bisa diselesaikan berkat campur tangan Pemerintah Pusat dan proses pembangunannya bisa dilanjutkan.

Karena itulah, dia meminta kepada kepolisian harus bekerja serius agar peristiwa tersebut tidak terulang lagi.

“Jangan mendiamkan kasus seperti ini. Persoalan agama sangat sensitif. Pelakunya harus ditemukan diberi sanksi hukum dan diproses hukum. Menjaga keharmonisan dalam masyarakat jauh lebih penting bagi aparat kepolisian daripada melindungi kelompok atau orang-orang yang diduga sebagai pelaku dengan alasan apapun,” pinta politisi PAN ini. [Aidil/rel]

Related posts