Penjelasan Menkominfo soal isu tim pemantau SARA di Medsos

Menkominfo jamin akses telekomunikasi selama mudik aman
Menkominfo Rudiantara (kanan) bersama Chief Service Management XL Axiata Yessie D. Yosetya (kiri) dan Komisioner BRTI Muhammad Imam Nashiruddin (tengah) melihat layar yang menampilkan jangkauan sinyal XL di jalur mudik saat kunjungan ke Network Monitoring XL di Jakarta, Jumat (23/6). (Antara Foto)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memberikan penjelasan terkait beredarnya isu bahwa pemerintah membentuk satuan untuk meredakan isu SARA di media sosial (medsos).

Itu bermula ketika ada cuplikan video di media sosial, di mana Rudiantara tengah melawat ke Purwakarta. Dalam video yang berjudul ‘Menkominfo akan Bentuk Panitia Peredam Isu SARA di Medsos’, tak sedikit netizen yang khawatir mengenai kebebasan berpendapat mulai makin tak bebas.

Ditemui di sela-sela kehadirannya di acara peresmian kerja sama Pembangunan Proyek Infrastruktur Jaringan Komunikasi Kabel Laut Australia-Indonesia–Singapura, di Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rudiantara mengatakan bahwa itu himbauan.

Rudiantara mengatakan tahun 2018 itu memasuki tahun politik, di mana Pilkada serentak akan banyak digelar. Mengenai hal itu, masyarakat agar tidak memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan hal-hal negatif.

“Jangan sampai masyarakat menggunakan media sosial untuk hal negatif dalam kontestasi Pilkada nanti,” ujar Rudiantara di Jakarta, Senin (11/12) seperti dilansir laman detik.com.

Tak hanya masyarakat, pemerintah juga menyarankan kepada para penyedia media sosial untuk turut terlibat dalam mengatasi persoalan tersebut.

“Platform juga ikutan. Jangan kayak kemarin yang bilang itu ‘bukan tanggungjawab saya’. Platform itu apakah media sosial atau messaging social, itu seperti supermarket. Kalau ada barang busuk di dalamnya, terus supermarketnya bilang ‘itu bukan tanggungjawab saya’. Orang masuk ke supermarket itu karena apa, karena ada supermarket,” tuturnya.

Ketika ditanya kembali untuk mendapatkan pernyataan lebih tegas kalau pemerintah tidak ada pernyataan terkait pasukan di medsos, Rudiantara mengungkapkan bahwa pemberitaan suka tidak sama antara judul dan isi berita.

Statement saya itu. Kadang-kadang media itu, media mainstream, kalau judul sama isi nggak nyambung,” sebutnya. []

Related posts